Sukses

Merapi Agak Tenang

Pagi tadi, semburan awan panas tercatat sebanyak empat kali. Walau aktivitas vulkanik menurun, penduduk di lereng dan kaki gunung paling aktif di dunia itu tetap disarankan mengungsi.

Liputan6.com, Yogyakarta: Setelah lima hari terus mengepulkan awan panas, kondisi Merapi sepanjang Rabu (17/5) pagi hingga siang ini, relatif tenang. Merapi seperti dilaporkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta hanya empat kali menyemburkan awan panas. Jumlah semburan wedhus gembel terus berkurang dari kemarin sebelas kali dan terbanyak yaitu 23 kali letusan [baca: Wedhus Gembel Bergerak Cepat].

Walau Merapi tidak sedang "galak", BPPTK menyarankan warga tidak dulu berkegiatan di lereng atau di sungai. Sementara pengungsi diminta bertahan di tempat penampungan. Alasannya aktivitas gunung setinggi 2.968 meter di atas permukaan laut itu sewaktu-waktu bisa berubah lagi. Sayang imbauan BPPTK tidak dihiraukan. Sebagian pengungsi memaksa pulang. Sejumlah penambang pasir juga telah memulai lagi kegiatan penambangan di sungai.

Di kawasan Kaliurang sejumlah bus wisata terlihat mulai beroperasi. Namun, menurut laporan koresponden SCTV Yudi Sutomo dan Taufan Yudha, kondisi tersebut belum dapat disimpulkan objek wisata Kaliurang sudah pulih. Hotel-hotel masih kosong. Padahal sejumlah pengelola hotel mengaku menerima tamu 20 orang dalam satu hari.

Di sisi lain, juru kunci Merapi yang menolak mengungsi, Mbah Maridjan dikabarkan sempat mendekati puncak Merapi, siang kemarin. Menurut keluarga, dia hanya berkunjung dan bukan melakukan ritual. Lelaki yang tinggal di Dusun Kinahrejo itu pulang menjelang petang.(KEN/Miko Toro)

    Video Terkini