Sukses

Petani Mengancam Menurunkan SBY

Ribuan petani dan aktivis agraria memberi waktu satu bulan kepada pemerintah untuk mewujudkan janji SBY saat kampanye. Jika Presiden tak merealisasikan janji reformasi agraria, petani mengancam menurunkan SBY.

Liputan6.com, Jakarta: Ribuan petani dan aktivis agraria memberikan waktu satu bulan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk merealisasikan reformasi di bidang agraria seperti janji SBY saat kampanye. Jika tidak juga direalisasikan, mereka mengancam menurunkan Yudhoyono. Ancaman ini disampaikan kepada sejumlah pejabat saat mereka berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (18/5).

Unjuk rasa itu diikuti ribuan petani yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan dan Aliansi Buruh Seluruh Indonesia. Para petani menilai, lahan garapan mereka banyak yang dikuasai secara sepihak oleh Badan Usaha Milik Negara maupun swasta [baca: Ribuan Petani Menyerbu Istana Merdeka].

Usai menyerukan aspirasinya, para petani melanjutkan demonstrasi di depan Gedung MPR/DPR dengan menyampaikan tuntutan yang sama. Anggota Dewan yang menemui mereka berjanji memperjuangkan nasib petani.

Keinginan para petani untuk mengadakan reformasi tanah bisa menakutkan sebagian orang. Pada titik ekstrem, langkah ini bisa saja berarti mengambilalih penguasaan tanah dari perusahaan. Untuk itulah pengamat ekonomi pertanian Bustanul Arifin menyarankan agar reformasi agraria ini tidak dilakukan secara radikal.

Mantan Menteri Koperasi itu juga menambahkan sejumlah solusi alternatif selain menyerahkan kepemilikan tanah kepada petani juga bisa melalui program kemitraan antara petani dan pemerintah sebagai penguasa lahan.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini