Menurut dokter Yusuf Misbach, anggota Tim Dokter Kepresidenan, di rongga perut dan paru-paru mantan penguasa Orde Baru itu juga ditemukan cairan. Ini lantaran adanya peradangan atau kondisi Pak Harto yang jarang bergerak. Buntutnya, Soeharto kadang kejang-kejang dan mengalami gangguan menelan. Namun secara umum, kesehatannya berangsur baik.
Sementara di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh menyatakan telah membentuk tim pemburu harta kekayaan Soeharto. Ini seolah menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung tak serta-merta memaafkan Soeharto dengan menerbitkan Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan Perkara (SKP3) terhadap kasus Soeharto dan pencabutan pencekalan ke luar negeri [baca: Soeharto Sakit, Terbitlah SKP3].(TOZ/Agus Priyatno)