Sukses

Ternyata, Pewarna Tekstil Bisa Terbuat dari Tanaman

Beberapa bagian dari tanaman di sekitar dapat menjadi pewarna tekstil yang cukup baik. Kendati mesti diolah terlebih dulu, pewarna dari tanaman ini mempunyai kualitas yang tak kalah dengan bahan pewarna kimia.

Liputan6.com, Jakarta: Boleh percaya, boleh tidak. Beberapa bagian dari tanaman yang ada di sekitar kita, bila diolah ternyata bisa menjadi bahan pewarna tekstil yang cukup baik. Sayangnya, bahan-bahan ini mulai jarang digunakan karena sudah langka. Namun untunglah berbagai jenis tanaman itu bisa dijumpai di Museum Tekstil di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Hal tersebut dikemukakan Kepala Seksi Edukasi Museum Tekstil Tukiran Effendy di Jakarta, baru-baru ini.

Ihwal tanaman tadi memang baru dikembangbiakkan. Tak heran, sejak awal tahun ini, Museum Tekstil telah memanfaatkan halaman tengah menjadi lahan budi daya sekitar 40 jenis tanaman bahan pewarna tekstil. Hal ini, menurut Tukiran, dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas, bahwa daun, bunga atau akar dari berbagai jenis tanaman yang ada dapat menghasilkan warna-warni yang kualitasnya tak kalah dengan bahan pewarna kimia.

Misalnya akar pohon mengkudu, setelah diolah bisa menghasilkan warna merah yang menarik. Sedangkan bunga kembang sepatu, dapat menghasilkan warna ungu. Lantas batang pohon nangka mampu menghasilkan warna kuning dan warna coklat bica diperoleh dari batang pohon jambal.

Tukiran menambahkan, dalam pewarnaan kain, berbagai jenis tanaman itu bisa langsung digunakan. Buktinya daun sirih atau mangga, hanya tinggal dihancurkan untuk mendapatkan warna coklat atau hijau. Kendati begitu, ada pula jenis tanaman yang harus direbus atau dijemur terlebih dulu.(ORS/Esther Mulyanie dan Binsar Rahadian)
    Video Terkini