Sukses

Penyebaran Foto Seronok Calon Bupati Pekalongan Diusut

Warga Pekalongan mendesak polisi mengusut penyebaran foto-foto panas pasangan calon bupati Siti Qomariyah dan wakilnya Ponco Nugroho. Pakar telematika Roy Suryo memastikan 13 dari 21 foto seronok bukan rekayasa.

Liputan6.com, Pekalongan: Ribuan warga Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (24/5), berunjuk rasa menuntut kasus foto seronok pasangan calon bupati dan wakil bupati Siti Qomariyah-Ponco Nugroho diusut tuntas. Penyebaran foto itu dinilai mencemari nama baik Pekalongan yang dikenal sebagai kota santri. Kelompok yang menamakan diri Forum Peduli Kota Santri itu berdemonstrasi mulai dari Gedung DPRD Pekalongan, Markas Kepolisian Resor Pekalongan, sampai ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Pekalongan.

Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Polisi Harry Nartanto kepada para demonstran mengaku serius mengusut penyebaran foto Qomariyah-Ponco. Pihak kepolisian sudah memeriksa Sudiantoro, Sekretaris Daerah Pekalongan yang dilaporkan Qomariyah sebagai penyebar foto tersebut.

Kepolisian Daerah Jateng juga meminta bantuan pakar telematika Roy Suryo untuk memastikan keaslian foto. Hasilnya, menurut Roy, 13 dari 21 foto yang diteliti merupakan karya asli bukan rekayasa. Sementara tujuh foto diragukan karena data-datanya sudah diutak-atik dan satu potret lagi diubah dengan teknik montase.

Foto-foto panas Siti Qomariyah dan Ponco, beredar beberapa hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah, 21 Mei silam. Namun kejadian tersebut tidak mempengaruhi perolehan suara Qomariyah-Ponco. Mereka hampir dipastikan terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Pekalongan periode 2006-2011 mengalahkan pasangan Amat Antono-Qurofi Hayyin [baca: Siti Qomariyah Hampir Pasti Menjadi Bupati Pekalongan]. KPU Pekalongan juga memastikan kasus foto tidak mengganggu proses pelantikan karena bukan termasuk pelanggaran kampanye atau pilkada.(KEN/Budi Harto dan Wiwiek Susilo)