Kepala Polres Pekalongan Ajun Komisaris Besar Polisi Harry Nartanto kepada para demonstran mengaku serius mengusut penyebaran foto Qomariyah-Ponco. Pihak kepolisian sudah memeriksa Sudiantoro, Sekretaris Daerah Pekalongan yang dilaporkan Qomariyah sebagai penyebar foto tersebut.
Kepolisian Daerah Jateng juga meminta bantuan pakar telematika Roy Suryo untuk memastikan keaslian foto. Hasilnya, menurut Roy, 13 dari 21 foto yang diteliti merupakan karya asli bukan rekayasa. Sementara tujuh foto diragukan karena data-datanya sudah diutak-atik dan satu potret lagi diubah dengan teknik montase.
Foto-foto panas Siti Qomariyah dan Ponco, beredar beberapa hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pemilihan kepala daerah, 21 Mei silam. Namun kejadian tersebut tidak mempengaruhi perolehan suara Qomariyah-Ponco. Mereka hampir dipastikan terpilih sebagai bupati dan wakil bupati Pekalongan periode 2006-2011 mengalahkan pasangan Amat Antono-Qurofi Hayyin [baca: Siti Qomariyah Hampir Pasti Menjadi Bupati Pekalongan]. KPU Pekalongan juga memastikan kasus foto tidak mengganggu proses pelantikan karena bukan termasuk pelanggaran kampanye atau pilkada.(KEN/Budi Harto dan Wiwiek Susilo)
Advertisement