Kubu Antono-Qurofi terlihat kecewa dengan hasil penghitungan suara itu. Wakil Antono-Qurofi meninggalkan ruang rapat tanpa menandatangani berita acara penetapan. Sikap serupa ditunjukkan sejumlah orang dari Forum Masyarakat Peduli Kota Santri. Mereka berunjuk rasa di halaman Markas Kepolisian Resor Pekalongan mendesak pengusutan tuntas kasus foto panas Qomariyah-Pontjo yang dinilai telah mencemari Pekalongan.
Namun sebagian masyarakat bersikap sebaliknya. Ratusan pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pekalongan menyambut gembira kemenangan Qomariyah-Pontjo. Bahkan beberapa di antaranya menggunduli kepala beramai-ramai. Aksi serupa dilakukan puluhan kader Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa.
Pilkada Pekalongan 2006-2011 menjadi buah bibir lantaran muncul isu perselingkuhan serta foto-foto panas Qomariyah dan Pontjo yang beredar hanya beberapa hari sebelum pemungutan suara. Pakar Telematika Roy Surya memastikan sebagian besar foto itu asli tanpa rekayasa [baca: Penyebaran Foto Seronok Calon Bupati Pekalongan Diusut]. Meski demikian, Qomariyah-Pontjo tetap memenangi pilkada dan dijadwalkan dilantik pada 22 Juni mendatang.(TOZ/Budi Harto)
Advertisement