Kendati begitu, peternakan Tapos masih "hidup" sampai sekarang. PT Rejo Sari Bumi yang memperkerjakan 250 pegawai mengelola 200 ekor sapi perah dan 400 ekor sapi potong. Pengelola yang sahamnya dimiliki anak-anak mantan penguasa Orde Baru ini mengarahkan bisnisnya pada penjualan sapi langsung ke publik.
Pupusnya masa-masa kejayaan peternakan Tapos ditandai dengan pengurangan luas lahan. Penurunan ini disebabkan penjarahan tanah oleh warga setempat usai Soeharto lengser dari jabatan pada 1998. Penjarahan tanah mengurangi luas peternakan Tapos menjadi 650 hektare dari 750 hektare pada 1974. Sisa-sisa kejayaan terlihat di teras dan ruang tunggu Tapos. Lantai indah dan berbagai aksesori ruangan dari kayu jati menghiasi ruangan tersebut.
Semasa menjadi presiden, Soeharto sering menjamu tamu-tamu negara ke tempat ini. Di sana ia menunjukkan kemajuan teknologi peternakan Tapos. Berdasarkan informasi yang dihimpun www.liputan6.com, Tapos kini mulai menjadi objek penelitian para mahasiswa dan peneliti di bidang peternakan.(AIS/Budi Santoso)
Advertisement