Saat mengikuti pembacaan doa keselamatan yang dipanjatkan selesai salat hajat, warga mengucurkan air mata. Tak lupa mereka juga meminta ampun atas dosa-dosa dan kesalahan yang dilakukan selama ini. Doa berlangsung khidmat karena sebagian besar diikuti anggota keluarga yang menjadi korban dalam musibah gempa tersebut.
Usai memanjatkan doa, kegiatan dilanjutkan dengan ritual menanam keris pusaka yang diberi nama singkir lindu yang telah berusia ratusan tahun. Ritual ini sebagai tanda tolak bala terhadap segala musibah.
Warga Bantul memang tengah diselimuti duka mendalam dengan banyaknya korban tewas usai gempa pada Sabtu silam. Di Desa Wonokromo, sedikitnya 15 warga meninggal, ratusan terluka, dan ratusan rumah roboh [baca: Pengungsi di Lapangan Bola Plered Memprihatinkan].(AIS/Yudhi Sutomo dan Taufan Yudha)
Advertisement