Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta mengingatkan kemungkinan adanya awan panas dan guguran lava pijar dengan volume dan jarak luncur yang lebih besar. "Aktivitas Merapi menunjukkan fluktuasi dalam keadaan meningkat," jelas Kepala Divisi BPPTK Yogyakarta Soebandrio.
BPPTK Yogyakarta juga menuturkan kubah lava di bagian selatan tergores saat Merapi mengeluarkan awan panas raksasa pada petang kemarin. Kejadian ini memicu peningkatan volume kubah lava yang saat ini mencapai 4,3 juta meter kubik. Warga di sekitar lereng Merapi dalam radius tujuh kilometer sudah diminta mengungsi karena aktivitas Merapi terus berfluktuasi dalam tempo singkat [baca: Kawah Merapi Rontok].
Dari pemantauan SCTV, semburan awan panas mengarah ke selatan menuju hulu Kali Gendol. Jalur ini terbentuk sejak kubah Geger Boyo (penahan lava pijar yang berbentuk punggung buaya) hancur pada Rabu pekan kemarin. Tiga desa di sepanjang aliran Kali Gendol yakni Desa Kali Tengah, Kali Adem, dan Kali Kuning terancam [baca: Aktivitas Merapi Meningkat].(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement