Sukses

Ribuan Ton Ikan Terancam Mati

Bekurangnya debit air selama kemarau ini mengancam kelangsungan budidaya pertanian tambak dan jaring apung Provinsi Jabar. Para petani diharapkan segera memanen ikan untuk mencegah gagal panen.

Liputan6.com, Bandung: Sedikitnya 60 ribu ton ikan budidaya pertanian tambak dan jaring apung di Provinsi Jawa Barat terancam mati. Jaring-jaring apung di Waduk Saguling, Cirata, dan Jatiluhur terancam gagal panen karena kekurangan debit air selama kemarau ini. Kondisi serupa dialamai sekitar 15 ribu lahan tambak di Indramayu, Cirebon, dan Kuningan. Demikian pemantauan SCTV hingga Sabtu (15/7).

Menurut Kepala Dinas Perikanan Jabar Darsono, ancaman kematian pada puluhan ribu ton ikan ini akibat perputaran zat dan mineral dari dasar danau ke permukaan. Perputaran yang terjadi pada musim kemarau ini biasa disebut aveiling. Jika tak segera diatasi, target produksi ikan Jabar sebanyak 545 ribu ton tak bakal tercapai.

Untuk itu, para petani ikan diminta segera memanen ikan yang tidak tahan kondisi buruk untuk mencegah gagal panen ikan. Mereka juga diimbau mengganti ikan mas dan nila yang rentan terhadap perubahan lingkungan dengan ikan berdaya tahan lebih kuat seperti lele, patin, dan gurame.(DNP/Patria Hidayat dan Taufik Hidayat)