Contohnya yang dialami Abdul Wahab. Selama ini, dia tidak terlalu peduli dengan benjolan di dadanya. Belakangan, setelah beberapa kali berobat, Abdul mengetahui kalau dirinya mengidap kanker payudara.
Sutjipto, dokter spesialis bedah, baru-baru ini, mengakui pria cenderung tak peduli bila menemukan benjolan tak wajar di dada, tepatnya di seputar puting. Apalagi kebanyakan dari mereka beranggapan kanker payudara hanya menyerang wanita. Tapi, menurut dia, anggapan itu keliru.
Kasus kanker payudara pada pria memang tidak sebanyak wanita. Sutjipto mengaku, selama tujuh tahun hanya menangani 11 pasien pria. Menurut dia, penyakit ini muncul karena penumpukan kelenjar susu atau di kalangan medis disebut ginokomasti. Faktor hormonal dan genetika juga bisa menjadi penyebab.
Advertisement
Sutjipto mengatakan, pengobatan kanker payudara sama antara pria dan wanita. Stadium satu hingga tiga masih dilakukan pengangkatan dengan operasi. Namun bila sudah lebih dari stadium tiga dan kanker telah menjalar ke daerah lain seperti tulang, tambah dia, kemoterapi dan radiasi menjadi pilihan paling tepat untuk pengobatan.(ICH/Satya Pandia)