Bajaj empat tak yang akan mengganti keberadaan bajaj lama saat ini memiliki dua bahan bakar, yakni bensin serta compressed natural gas (CNG). Selain ramah lingkungan, bajaj yang dijual seharga Rp 36,5 juta per unit ini irit bahan bakar dengan selisih satu banding 35 kilometer. Kini ada 72 unit bajaj BBG siap beroperasi, sementara 162 unit lainnya baru selesai dirakit.
Seribu unit pertama bajaj BBG ini masih diimpor dari India. Tapi PT Abdi Raharja sebagai pemasok akan membuat bajaj lokal mulai awal 2007. Untuk pemesanan kini sudah mencapai 150 unit.
Kehadiran bajaj BBG sempat menuai pro dan kontra. Yang mendukung tak terlalu khawatir menghadapi persaingan. "Setiap orang punya rezeki sendiri," ujar Kisyanto, sopir bajaj. Beda dengan Ipung dan Hendi, dua pengusaha bajaj. Mereka keberatan karena tak sanggup membeli bajaj BBG. Belum lagi risiko keamanan dan ketersediaan BBG [baca: Rencana Bajaj Berbahan Bakar Gas Menuai Protes].(AIS/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement