Sukses

Petani Batang Beralih Menjadi Pembuat Bata

Penghasilan sebagai pembuat bata merah dinilai lebih besar daripada menjadi petani. Mereka mampu memperoleh keuntungan bersih hingga Rp 3 juta per bulan.

Liputan6.com, Batang: Musim kemarau panjang tahun ini memaksa para petani berpikir keras agar memperoleh pendapatan dari lahannya yang mengering. Contohnya, petani di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Mereka terpaksa banting setir menjadi perajin batu bata merah. Beruntung, hasilnya cukup lumayan sehingga mereka tak perlu khawatir dapurnya tidak ngebul. Demikian hasil pantauan SCTV, baru-baru ini.

Salah satu petani yang beralih profesi adalah Darsono. Warga Desa Bawang, Kecamatan Batang ini menjadi pembuat batu bata merah setelah menderita kerugian akibat gagal panen. Berawal dari modal pas-pasan, Darsono hanya mampu membuat 100 buah batu-bata. Sebulan kemudian, dalam sehari Darsono mampu membuat 1.000 buah. Dalam bekerja dia dibantu oleh empat anggota keluarganya.

Kini, dari hasil jerih payahnya, Darsono dapat membiaya kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah atas serta memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Dalam sebulan, Darsono mampu memperoleh keuntungan bersih hingga Rp 3 juta. Dia mengakui kalau penghasilan membuat batu bata jauh lebih besar ketimbang menjadi petani padi.(JUM/Budi Harto)