Sukses

Puluhan Perusahaan Perkebunan di Kalbar Diusut

Polda Kalbar mengusut keterlibatan 29 perusahaan yang diduga membakar lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Dua perusahaan perkebunan di antaranya milik pengusaha Malaysia.

Liputan6.com, Pontianak: Kepolisian Daerah Kalimantan Barat mendeteksi 29 perusahaan yang diduga membakar lahan untuk perkebunan kelapa sawit. Dua perusahaan di antaranya milik pengusaha Malaysia yang mempunyai lahan di Kabupaten Sambas. Demikian informasi yang dihimpun dari Markas Polda Kalbar di Pontianak, Selasa (29/8).

Hari ini, kabut asap di Pontianak semakin pekat. Jarak pandang di jalan raya hanya 100 meter sehingga mengganggu lalu lintas. Kondisi kabut hari ini dinilai terburuk dalam sepekan terakhir, setelah maraknya pembakaran lahan gambut di kawasan Rasau Jaya, Sungai Ambawang, Sungai Raya Dalam, dan Kecamatan Sungai Kakap [baca: Kabut Asap di Pontianak Makin Pekat].

Satelit National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA) dalam 12 hari mendeteksi ada 544 titik api di sejumlah kabupaten di Kalbar. Sebanyak 190 titik ada di Kabupaten Ketapang. Sementara petugas Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalbar mencatat tingkat pencemaran udara di Pontianak sudah mencapai angka 448,5 mikrogram per meter kubik. Kepekatan kabut asap dinilai membahayakan kesehatan. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kalbar mencatat tingkat pencemaran udara sudah mencapai 448,5 mikrogram per meter kubik.

Kondisi berbeda dilaporkan dari Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kabut asap, siang ini, sudah menipis setelah Senin kemarin kota itu diguyur hujan. Aktivitas pelayaran di Sungai Kahayan pun sudah berjalan normal. Meski kondisi dianggap membaik, belum seluruh titik api yang menyebar di Kota Palangkaraya berhasil dipadamkan.(KEN/Amin Alkadrie dan Ririn Binti)

    Video Terkini