Sukses

Tanggul Penahan Lumpur Tak Dapat Diandalkan

Tercatat sebanyak 10 kali tanggul-tanggul penahan lumpur PT Lapindo Brantas jebol akibat tak kuat menahan semburan lumpur. Menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, harusnya tanggul kuat sampai akhir Desember.

Liputan6.com, Sidoarjo: Tanggul-tanggul yang dibuat untuk menahan semburan lumpur dari eksplorasi PT Lapindo Brantas tampaknya tak dapat diandalkan. Selasa (26/9) sekitar pukul 06.00 WIB, dua buah tanggul di Desa Siring dan Desa Kedung Bendo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, jebol karena tidak kuat menahan derasnya semburan lumpur panas.

Luberan lumpur merendam dua desa itu dan menggenangi ruas jalan tol. Namun hingga kini, luberan lumpur masih menggenangi badan jalan yang sebelumnya sudah ditutup karena dipakai sebagai tempat mengungsi warga setempat. Keadaan diperparah dengan jebolnya tanggul di pinggir Kilometer 37 jalan Tol Surabaya-Gempol.

Tercatat sebanyak 10 kali tanggul-tanggul penahan lumpur PT Lapindo jebol. Team leader peninggian jalan tol, Zainal mengatakan, jebolnya tanggul tak bisa dielakkan karena lumpur hanya ditampung di areal sekitar 400 hektare tanpa disalurkan ke luar. Mengatasi ini, menurut Zainal, mau tidak mau lumpur harus dibuang baik ke kali atau ke laut.

Zainal menambahkan, sebenarnya sudah melihat topping atau batas air lumpur di atas tanggul Desa Siring dan Desa Kedung Bendo mulai meluber sejak Senin kemarin. Namun karena derasnya aliran lumpur, petugas tak sanggup membendungnya.

Derasnya semburan lumpur terlihat dari hanyutnya sebuah kontainer seberat lebih dari satu ton yang dimanfaatkan untuk menahan aliran lumpur. Rumah-rumah di Desa Siring juga terlihat hanya bagian atapnya saja. Warga telah meninggalkan tempat tinggal dan mengungsi ke Pasar Baru Porong [baca: Tanggul Pembatas Lumpur Jebol Lagi].

Jebolnya tanggul di Desa Siring dan Desa Kedung Bendo diduga kuat disebabkan volume lumpur yang keluar dari semburan belakangan ini lebih besar dibanding sebelumnya. Jika awalnya hanya 5.000 meter kubik per hari, kini lumpur yang keluar setiap harinya diperkirakan 126 ribu meter kubik.

Sementara terkait dengan jebolnya tanggul-tanggul yang dipasang di sejumlah titik, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memangggil Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Menurut Djoko, harusnya tanggul kuat sampai akhir Desember. "Sambil menunggu akhir Desember itu pengalihan lumpur harus dipercepat. Kalau perlu dibuang ke kali Porong," kata dia.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

    EnamPlus