Kedua pasien ini sebelumnya juga sudah menjalani perawatan di Puskesmas Kawalu karena mempunyai riwayat kontak dengan 20 ekor ayam peliharaannya yang ditemukan mati mendadak. Adapun dari hasil pemeriksaan dinas perternakan setempat unggas milik pasien ternyata diketahui positif terjangkit virus AI subtipe H5N1.
Saat ini pihak RSU Tasikmalaya juga telah mengambil sampel darah kedua pasien itu dan mengirimnya ke Balai Penelitian Laboratorium Dinas Kesehatan Bandung. Hasil pemeriksaan sampel darah tersebut hingga kini masih ditunggu. Kedua warga Kampung Gunungsubang, Kota Tasikmalaya, ini adalah pasien pertama yang masuk ruang isolasi flu burung di RSU Tasikmalaya yang baru berdiri tersebut.
Secara nasional sudah sembilan provinsi terdapat kasus positif flu burung dengan 52 orang korban meninggal dunia. Daerah tersebut adalah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatra Barat.
Advertisement
Sementara itu, Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung kembali didatangi dua pasien dugaan terinfeksi flu burung. Seorang pasien di antaranya masih memiliki hubungan saudara atau sepupu dengan almarhum Taufik Zakaria yang meninggal kemarin akibat penyakit mematikan itu. Dia adalah Santi Susanti, warga Kelurahan Kebon Waru, Bandung [baca: Taufik Diduga Terkena Flu Burung di Garut].
Santi dirujuk ke RSHS karena mengalami gejala klinis seperti flu burung. Sedangkan Amas, warga Kampung Sapan, masuk rumah sakit ini karena mengalami demam tinggi. Sementara itu, Intan, adik almarhum Taufik, yang juga menjalani perawatan ternyata dinyatakan negatif flu burung dan kondisinya kini kian membaik.
Sebelumnya Intan menjalani pemeriksaan darah sebanyak dua kali dan hasilnya negatif. Namun Intan harus tetap dirawat sampai pemeriksaan darah ketiga. Jika pemeriksaan lanjutan tersebut tetap negatif maka dia diperbolehkan pulang.(ZIZ/Tim Liputan 6 SCTV)