Liputan6.com, Tarakan: Kepala Bandar Udara Juwata Tarakan Haji Husni Djau menyatakan, kecelakaan pesawat Boeing 737-200 milik maskapai PT Mandala Airlines terjadi karena kabut asap yang menyelimuti landasan. Akibatnya pilot pesawat diduga salah menentukan titik pendaratan. "Namun untuk kepastiannya kita masih menunggu hasil penyelidikan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)," kata Husni, Selasa (3/10).
Pesawat Boeing 737-200 dengan nomor penerbangan 394 yang bertolak dari Balikpapan menuju Tarakan, Kalimantan Timur mengalami musibah Selasa siang sekitar pukul 11.30 WIT. Pesawat yang membawa 104 penumpang dan enam awak tergelincir keluar landasan sejauh 50 meter dan masuk ke rawa. Tidak ada korban meninggal dalam musibah ini. Namun enam orang dilaporkan terluka dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Tarakan [baca: Kecelakaan Pesawat Mandala di Tarakan, Tiga Cedera].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Pesawat Boeing 737-200 dengan nomor penerbangan 394 yang bertolak dari Balikpapan menuju Tarakan, Kalimantan Timur mengalami musibah Selasa siang sekitar pukul 11.30 WIT. Pesawat yang membawa 104 penumpang dan enam awak tergelincir keluar landasan sejauh 50 meter dan masuk ke rawa. Tidak ada korban meninggal dalam musibah ini. Namun enam orang dilaporkan terluka dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Tarakan [baca: Kecelakaan Pesawat Mandala di Tarakan, Tiga Cedera].(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)