Liputan6.com, Tarakan: Pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines yang tergelincir di Bandar Udara Juwata, Tarakan, Kalimantan Timur, Rabu (4/10), belum dievakuasi. Bangkai pesawat masih berada sekitar 50 meter dari sisi kiri landasan. Evakuasi baru dilakukan setelah penyelidikan yang dilakukan Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Direktorat Sertifikasi Kelaikan Udara Departemen Perhubungan selesai.
Meski masih diselimuti kabut, Bandara Juwata sudah dibuka kembali bagi penerbangan sejak tadi malam. Kepala Bandara Jutawa Haji Husni Djau mengatakan, pihaknya akan selalu mengingatkan pilot mengenai adanya rintangan bangkai pesawat Mandala di sisi kiri run way 06.
Pesawat Mandala Airlines dengan nomor penerbangan RI 394 yang bertolak dari Balikpapan menuju Tarakan mengalami musibah, kemarin siang. Saat itu, Bandara Juwata diselimuti asap tebal sehingga kamera televisi pun tidak bisa menangkap gambar pesawat yang tergelincir. Tiga penumpang terluka dalam insiden ini. Begitu juga dengan salah satu sayap pesawat patah dan mesinnya lepas. Diduga, kecelakaan terjadi karena kabut asap sehingga pilot salah menentukan titik pendaratan [baca: Kecelakaan Mandala Diduga Akibat Kabut Asap].
Advertisement
Sementara itu, tiga dari enam korban sudah diperbolehkan pulang oleh Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan karena sudah pulih dari trauma. Mereka adalah Opi dan Nur Aida, warga Jakarta, tercatat sebagai pegawai Departemen Perhubungan. Satu lagi, Alberto Simatupang, warga Tarakan.
Sementara korban yang masih dirawat adalah dua warga Tarakan, yaitu Amirudin yang mengeluh sakit pada bagian perut dan Haryanto, mengalami nyeri otot. Seorang lainnya adalah Iwan, warga Kediri, Jawa Timur, yang menderita trauma. Menurut kesaksian para korban, pilot sudah berusaha agar pesawat mendarat sempurna, tetapi akhirnya pesawat tergelincir ke rawa.(BOG/Imron Rosyadi)