Kesimpulan awal ini juga menemukan terbatasnya jarak pandang yang membuat pilot sulit menemukan posisi pendaratan. Apalagi bandara tidak dilengkapi dengan instrumen pemandu pesawat. Untuk melengkapi temuan, Tim KNKT akan memeriksa kotak hitam yang berisi data penerbangan terakhir di Jakarta dan Australia. Untuk kepentingan penyelidikan tim merekomendasikan pilot dan co pilot untuk sementara dilarang terbang.
Pesawat Boeing 737-200 yang membawa 104 penumpang dan enam awak tergelincir saat mendarat di Bandara Juwata, Selasa silam. Tak ada korban jiwa namun pesawat mengalami kerusakan yang cukup parah [baca: Kecelakaan Pesawat Mandala di Tarakan, Tiga Cedera].(ADO/Imron Rosyadi)