Sukses

Konfigurasi Tidak Normal, Penyebab Mandala Jatuh di Medan

Penelitian KNKT mengungkapkan, penyebab pesawat jatuh akibat pilot tidak melakukan prosedur checklist, konfigurasi pesawat tidak sesuai, dan alat penambah daya angkat pesawat tidak bekerja.

Liputan6.com, Jakarta: Boeing 737-200 milik Mandala Airlines jatuh di Medan, Sumatra Utara, satu tahun silam, diduga karena pilot tidak melakukan prosedur checklist dan konfigurasi pesawat tidak sesuai persyaratan. Akibatnya kondisi flat dan slat atau alat untuk menambah daya angkat pesawat tidak turun. Alarm peringatan lepas landas juga tidak terdengar. Namun, mesin pesawat secara umum bekerja dengan baik. Demikian hasil penelitian Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang diumumkan Ketua Tim Investigasi Frans Wenas di Jakarta, Kamis (12/10).

Menanggapi hal ini, Diono Nurjadin, Presiden Direktur Mandala Airlines mengatakan kedua pilot memiliki sertifikasi lengkap dan layak terbang. Diono juga menyatakan tidak akan mengomentari hasil investigasi KNKT.

KNKT dalam satu tahun terakhir intensif menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Mandala, karena kejadian ini menelan korban jiwa cukup banyak yaitu 143 orang. Pesawat gagal take off dari Bandar Udara Polonia dan jatuh di kawasan Jalan Jamin Ginting. Lokasi kecelakaan hanya beberapa meter dari Polonia. Dalam kejadian itu, Gubernur Sumut Rizal Nurdin dan pendahulunya Raja Inal Siregar turut menjadi korban [baca: Pesawat Mandala Airlines Jatuh di Medan].(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini