Sejak PPD mengalami kerugian besar, karyawan perusahaan transportasi massal itu terus menggelar demonstrasi menuntut perbaikan nasib. Bahkan hingga kini gaji pegawai periode September-Oktober belum dibayar termasuk suami Yumna yang sudah 20 tahun mengabdi [baca: Karyawan PPD Belum Menerima Gaji Dua Bulan].
Karena masalah itulah, Yumna harus pintar-pintar mengatur uang untuk menutupi kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk menekan pengeluaran, keluarga Yumna memanfaatkan kamar kosong di Depo PPD Cililitan. Dari ketiga anaknya hanya si bungsu yang masih meneruskan sekolah di bangku sekolah dasar.
Abdul Latif merasakan kondisi serupa. Meski hampir 30 tahun menjadi sopir PPD, hingga kini, dia belum memiliki rumah. Dia terpaksa menyulap rongsokan bus untuk tempat berteduh bersama rekan sejawatnya.
Advertisement
Direktur Usaha PPD Kusnan mengungkapkan, pihaknya harus mencari pinjaman untuk menutupi pembayaran gaji yang tertunggak dua bulan seperti dari Pemerintah DKI Jakarta. Masalah di tubuh PPD akibat jumlah karyawan berlebih. PPD juga mengalami kerugian hingga miliaran rupiah setelah terjadi penggabungan dengan tujuh perusahaan angkutan.(KEN/Tim Liputan 6 SCTV)