Sukses

Korban Tewas Tanah Runtuh Bukan Akibat Peluru

Hasil pemeriksaan sementara penyelidikan menyebutkan jenis logam yang mengenai korban tewas di Tanah Runtuh bukan dari peluru bulat. Logam yang berada di tubuh korban sejenis serpihan logam.

Liputan6.com, Jakarta: Penyelidikan kasus bentrokan antara warga dan polisi di sekitar wilayah Tanah Runtuh, Poso, Sulawesi Tengah, Ahad pekan kemarin, terus dilakukan. Wakil Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal Anton Bachrul Alam menyatakan dari hasil pemeriksaan logam yang mengenai tubuh korban bukan dari peluru bulat. "Tapi lempengan," ujar Anton kepada SCTV, Ahad (29/10).

Menurut Anton, lempengen sejenis serpihan logam itu diambil dari tubuh korban setelah jasadnya diotopsi. Kendati begitu, Anton mengaku sejauh ini pihaknya belum bisa menentukan apakah serpihan logam tersebut dari bom apa bukan. "Kita tunggu dari Puslabfor (Pusat Laboratorium dan Forensik)," kata Anton.

Di sisi lain, komunitas muslim di Poso hari ini menggelar silaturahmi untuk memperingati Idulfitri sekaligus untuk membahas situasi terakhir di sana. Silaturahmi yang digelar di Lapangan Sintuwu Maroso diikuti sekitar seribu muslim dari berbagai wilayah di Poso.

Dalam sambutannya, Ketua Forum Silaturahmi Umat Islam Poso Adnan Arsal mengaku menyesalkan terjadinya bentrokan antara polisi dengan warga di Tanah Runtuh. Selain di Bulan Suci, insiden tersebut menewaskan seorang warga dan melukai empat lainnya. Karena itu kaum muslim di sana diminta tetap tenang dan tak terpancing terus menjaga situasi yang beberapa hari terakhir ini kian kondusif [baca: Poso Mulai Tenang].

Rencananya nanti malam digelar pertemuan antara Wakil Presiden Jusuf Kalla dan kelompok Islam dan Kristen di Poso. Pertemuan tersebut akan digelar di dua tempat. Gedung Siranindi di Jalan Muhammad Yamin, Palu akan dipakai untuk pertemuan antara Kalla dan sejumlah tokoh Kristen. Adapun pertemuan dengan tokoh muslim akan berlangsung di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Sulawesi Tengah. Keesokan harinya, Kalla baru akan bertemu dengan kedua kelompok dalam satu ruangan [baca: Pembahasan Konflik Poso Digelar di Dua Tempat].

Berdasarkan pemantauan SCTV situasi Kota Poso dan Palu menjelang pertemuan nanti malam dalam keadaan terkendali. Meski ada konsentrasi dan peningkatan keamanan, aktivitas warga di sana berjalan seperti biasanya. Peningkatan memang terjadi di sejumlah titik, termasuk di lokasi yang akan dijadikan pertemuan Kalla dan para tokoh Islam dan Kristen. Kelompok Islam rencananya diwakili 60 orang. Sementara dari Kristen akan diwakili 40 orang. Diharapkan pertemuan ini membuahkan hasil positif.

Memanasnya kembali situasi di Poso memang tak urung membuat warga khawatir. Baik warga dari komunitas Kristen maupun Islam yang ditemui SCTV berharap pemerintah lebih serius menangani konflik di wilayah itu. Warga juga menaruh harapan besar atas suksesnya pertemuan antara tokoh Islam dan Kristen nanti malam. Warga merindukan kedamaian abadi, seperti yang berlangsung selama ini di Poso. "Akan bertambah perdamaian abadi," harap seorang warga.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)