Sukses

Kembar Siam Solo Meninggal

Bayi dempet perut yang lahir di Solo, Jateng, meninggal sebelum sempat dioperasi. Pemisahan tak bisa dilakukan karena pernapasan bayi Eka 2 memburuk sejak kemarin.

Liputan6.com, Solo: Setelah 13 hari menunggu operasi pemisahan, bayi kembar siam dempet perut akhirnya meninggal dunia di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/10). Operasi pemisahan tak bisa dilakukan karena pernapasan bayi Eka 2 memburuk [baca: Kondisi Kembar Siam Solo Memburuk].

Sejak Ahad silam Eka 2 harus dibantu tabung oksigen khusus karena kesehatannya menurun dan berat badannya belum bertambah. Keadaan ini membuat jadwal operasi pemisahan belum bisa dipastikan. Apalagi menurut perhitungan tim dokter, idealnya operasi pemisahan bayi kembar baru bisa dilakukan pada usia sembilan bulan hingga satu tahun.

Sementara itu bayi kembar siam asal Kota Batu, Malang, Jawa Timur kondisinya relatif stabil di Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun tim dokter belum dapat memastikan rencana operasi pemisahan bayi kembar siam yang dilahirkan pada 21 Oktober silam.

Bayi kembar siam bernama Naila dan Laila itu sejak lahir langsung ditangani tim dokter dari RS Saiful Anwar Malang. Belakangan ini tim dokter dari RS dokter Sutomo Surabaya juga dilibatkan untuk memantau perkembangan bayi pasangan Supriyono dan Kasemi itu.

Untuk menunjang kesehatan bayi kembar siam itu tim dokter terus memberikan nutrisi khusus. Ayah kandung bayi kembar, Supriyono tampak setia mengamati perkembangan anaknya. Buruh tani ini pasrah menerima keadaan kedua anaknya yang lahir dalam kondisi tak normal.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini