Sukses

Kondisi Naila-Laila Stabil

Bayi kembar siam asal Kota Batu, Jatim, Naila-Laila menunjukkan pertumbuhan normal dan stabil. Tim dokter terus memantau perkembangan bayi, terutama organ tubuh vital, seperti paru dan jantung.

Liputan6.com, Malang: Kondisi bayi kembar siam Naila dan Lalia kian hari kian baik. Kendati begitu, tim dokter terus memantau perkembangan bayi, terutama organ tubuh vital, seperti paru dan jantung bayi kembar asal Kota Batu, Jawa Timur itu. Yang pasti, bayi kembar yang memiliki satu tulang pinggul dan satu lever sulit dipisahkan. Demikian berdasarkan informasi yang dihimpun SCTV, Senin (6/11) [baca: Naila-Laila Mustahil Dipisahkan].

Menurut tim dokter Rumah Sakit Saiful Anwar, Kota Malang, hingga kini Naila-Laila menunjukkan pertumbuhan normal. Kondisi ini ditentukan asupan nutrisi pada bayi yang terus menerus diberikan tim dokter. Untuk menjaga stabilitas bayi, tim dokter memperketat pengawasan terhadap bayi, terutama menghindari kontak fisik antara bayi dan orang lain.

Tim dokter juga memperkirakan Naila-Laila akan tumbuh sehat dan normal sampai menginjak usia tiga bulan. Tapi penanganan ini membutuhkan biaya besar karena tim dokter memperkirakan kebutuhan dana mencapai Rp 500 juta. Tak heran, Lasemi dan Supriyono, orang tua Naila-Laila yang hanya bekerja sebagai buruh tani sangat mengharapkan bantuan. Terlebih, jika pada usia di atas tiga bulan ke atas, pihak rumah sakit sudah menyerahkan perawatan penuh pada bayi mereka.

Kasus kembar siam dempet seperti di Malang, memang belakangan ini kerap terjadi. Malangnya tak semua bayi-bayi itu dapat diselamatkan. Umumnya mereka hanya bisa bertahan kurang dari sebulan. Kasus kembar siam Sahfitri, misalnya. Bayi satu tubuh dua kepala yang terlahir Agustus silam ini gagal diselamatkan, karena kompleksnya kondisi bayi. Selain hanya memiliki satu tubuh, Sahfitri juga cuma memiliki satu jantung. Paru-parunya pun tak sempurna.

Menurut dokter ahli kandungan Taufik Jamaan, kembar siam dempet bukan hanya masalah genetik atau keturunan. Kembar siam dempet bisa juga dipicu, infeksi janin karena terserang virus, penyakit maternal, serta mengkonsumsi obat terlarang dan alkohol saat hamil. Akibatnya, pembelahan sel tak sempurna. Kantong rahim yang seharusnya dilapisi sekat pemisah menjadi satu.

Untuk menangani kembar siam dempet secara tepat dan cepat, Taufik menyatakan, ibu hamil sebaiknya secara teratur memeriksakan kandungannya. Penanganan medis tiap bayi kembar dempet tak dapat disamaratakan bergantung letak penyatuan dan organ tubuh yang tak sempurna. Namun menyelamatkan hidup mereka bukan tidak mungkin. Di Amerika Serikat, kasus kembar dempet, satu tubuh dua kepala dapat bertahan hingga kini saat mereka memasuki usia remaja.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini