Berdasarkan pemantauan SCTV, Ahad malam, ratusan anggota laskar FPI Jakarta dan Tangerang, Banten, sudah berkumpul di Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat FPI di Petamburan, Jakarta Pusat. Mereka tengah mempersiapkan keberangkatan ke Bogor. Sekitar pukul 23.00 WIB, mereka akhirnya diberangkatkan dengan berkonvoi menggunakan mobil melalui Parung untuk beristirahat dan menunggu rekan-rekannya yang lain.
Kesibukan untuk menyambut kedatangan Bush dengan unjuk rasa juga terlihat di Markas Gerakan Umat Islam Indonesia di kawasan Pamugar Sari, Parung, Jabar. Ormas Islam pimpinan Habib Abdulrahman Assegaf ini juga akan turun ke jalan menyambut kedatangan rombongan Bush bersama ribuan massanya. Mereka pun bergerak ke Jalan Padjadjaran, Kota Bogor dan memasang berbagai atribut yang disebut sebagai garis demarkasi lokasi unjuk rasa Senin siang. Massa Forum Betawi Rempug juga berencana bergerak ke Bogor dengan kereta api Senin pagi.
Aksi massa yang menolak kedatangan Bush memang terus terjadi di berbagai daerah, Ahad kemarin. Di Makassar, Sulawesi Selatan, ribuan anggota Partai Keadilan Sejahtera dan Hizbut Tahrir Indonesia menggelar aksi damai di Monumen Mandala, Jalan Ratulangi. Massa menilai Bush tak layak menginjakkan kakinya di Tanah Air karena kebijakannya menyakiti hati umat Islam dunia.
Advertisement
Di Lombok, Nusatenggara Barat, sedikitnya lima ratus massa PKS menggelar aksi menolak kehadiran Bush ke Indonesia. Mereka mengingatkan agar pemerintah tak terlalu tunduk kepada Bush karena Bush dianggap memusuhi Islam sehingga tak pantas berada di Indonesia.
Ribuan anggota dan simpatisan PKS se-wilayah Surakarta, Jawa Tengah, juga berunjuk rasa menolak kedatangan Bush. Di sepanjang jalan, massa berorasi membeberkan dan mengecam kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Bush. Mereka menilai Bush adalah penjahat perang yang tak layak dihormati dan datang ke Indonesia. Untuk melampiaskan kemarahan, massa melempari poster Bush dengan tomat busuk.
Di Medan, Jawa Tengah, massa sejumlah ormas seperti FPI, Himpunan Mahasiswa Islam, Hizbut Tahrir Indonesia, PKS, dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia mendatangi Gedung Konsulat Jenderal AS. Selain menolak kunjungan Bush, mereka juga membuat mosi tak percaya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena tak mendengar suara rakyat. Mereka bertekad tak akan memilih Yudhoyono pada Pemilihan Umum 2009.
Maraknya aksi menjelang kedatangan Bush ternyata tak mengganggu aktivis warga asing di Jakarta. Jason, misalnya. Meski warga negara AS, Jason mengaku tak menyukai sosok dan kebijakan Bush. Ini menunjukkan Bush tidaklah selalu identik dengan warga AS. Berdasarkan fakta politik, Bush yang mengaku pemimpin dunia tak lagi populer di negerinya sendiri.(ORS/Tim Liputan 6 SCTV)