Sukses

Harga Eceran Pupuk Kembali Dinaikkan

Kenaikan HET antara 20 hingga 50 persen ini dilakukan karena meningkatnya biaya produksi dan agar petani lebih rasional menggunakan pupuk. Para petani khususnya di sentra penghasil beras di Jawa, diimbau mempercepat penanaman.

Liputan6.com, Karawang: Pemerintah kembali akan menaikkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk mulai tahun depan antara 20 hingga 50 persen. Kenaikan harga semua jenis pupuk bersubsidi ini disebabkan peningkatan biaya produksi dan  agar para petani lebih rasional menggunakan pupuk. Demikian dikatakan Menteri Pertanian Anton Apriantono di Karawang, Jawa Barat, Ahad (19/11).

Pada Mei silam, pemerintah sudah menaikkan HET pupuk antara sembilan hingga 15 persen. Patokan kenaikan HET pupuk bersubsidi didasarkan berbagai pertimbangan, seperti membengkaknya biaya operasional pabrik pupuk menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak hingga ongkos angkut [baca: Harga Eceran Pupuk Naik].

Menurut Anton, untuk mengimbangi dampak kenaikan harga pupuk, pemerintah menjanjikan subsidi benih untuk 8,2 juta hektare lahan dan subsidi pupuk sebesar Rp 5,8 triliun pada tahun depan. Namun upaya ini baru dapat direalisasikan setelah mendapatkan persetujuan DPR.

Untuk mengantisipasi kenaikan HET pupuk, Anton mengimbau para petani khususnya di sentra penghasil beras di Jawa mempercepat penanaman. Meski masa tanam mundur satu bulan lebih karena musim kemarau, pemerintah tetap optimistis target produksi nasional 2007 sebesar 54,7 juta ton gabah kering giling dapat tercapai.

Kenaikan harga pupuk pada tahun depan ini diperkirakan akan menambah beban rakyat. Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, misalnya, harga pupuk dan obat-obatan telah naik hingga 20 persen pada awal musim tanam ini. Kenaikan harga memang bukan disebabkan kelangkaan barang. Namun petani tetap bersedia membayar mahal demi mengejar awal musim tanam tahun ini.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini