Sukses

Banjir Lahar Dingin Kembali Terjadi

Lahar dingin turun hingga mencapai Dam IV di kawasan Dusun Jambu, Kepuharjo, sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi. Hanyutnya material Merapi dibarengi hujan abu tipis di kawasan lereng selatan Merapi.

Liputan6.com, Sleman: Banjir lahar dingin kembali terjadi di Gunung Merapi di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Hujan deras yang mengguyur kawasan puncak Merapi selama sejam menghanyutkan sebagian lahar dingin. Banjir lahar dingin mulai terjadi Senin (4/12), sekitar pukul 16.30 WIB.

Hanyutnya material Merapi menimbulkan suara gemuruh. Petugas memaksa warga dan para penambang pasir waspada dengan membunyikan sirene tanda bahaya. Masyarakat di kawasan lereng selatan sempat panik karena muncul asap pekat yang membubung tinggi hampir mencapai permukiman di sekitar Kali Gendol.

Lahar dingin Merapi ini mengalir hingga mencapai Dam IV di kawasan Dusun Jambu, Kepuharjo, sekitar delapan kilometer dari puncak Merapi. Namun hingga kini, volume lahar dingin belum memenuhi bagian atas dam.

Hujan abu vulkanik tipis juga muncul hingga mencapai kawasan lereng selatan di Kecamatan Cangkringan, Sleman. Hujan abu ini diperkirakan berasal dari debu vulkanik di Sungai Gendol yang tertiup angin kencang.

Setelah hujan reda, ratusan warga berdatangan ke pinggir Sungai Gendol untuk menyaksikan peristiwa itu. Meski sebenarnya membahayakan, banjir lahar dingin Merapi justru menjadi tontonan menarik.

Banjir lahar dingin Merapi ini telah merusak jaringan pipa air bersih Perusahaan Air Minum Daerah Kabupaten Sleman. Akibatnya, sekitar 800 pelanggan air bersih di kawasan Kaliurang bagian barat, selatan, dan timur tak bisa menerima pasokan secara normal. Perbaikan pipa terhambat karena banjir lahar dingin masih sering terjadi [baca: Perbaikan Pipa Air di Lereng Merapi Terhambat].(TOZ/Wiwik Susilo)