Sejak status aktivitas Merapi diturunkan dari siaga ke waspada, kawasan wisata Kaliadem kembali dibuka untuk umum. Padahal kawasan yang tertimbun lahar ini adalah jalur utama erupsi Merapi sejak Juni silam. Setelah dibuka kembali, kawasan ini terus menyedot pengunjung yang ingin melihat sisa-sisa lokasi wisata yang kini tertimbun lahar.
Sesuai rekomendasi BPPTK sebelumnya, dalam status waspada seperti saat ini kawasan dalam radius enam kilometer harus tetap dikosongkan dari aktivitas warga. Meski sudah terjadi tiga kali banjir lahar dingin, material Merapi yang terbawa arus sungai diperkirakan baru mencapai ratusan ribu meter kubik. Karena itu ancaman banjir lahar dingin terhadap warga di lereng Merapi tergolong masih sangat besar [baca: Warga Lereng Merapi Waspada Banjir Lahar](ADO/Wiwik Susilo)