Liputan6.com, Solok: Penemuan korban tewas tanah longsor di Desa Jorong Aie Dingin, Nagari Koto Baru, Kecamatan Lembah Gumanti, Solok, Sumatra Barat, bertambah menjadi lima orang. Tim evakuasi bencana alam setempat kembali menemukan tiga mayat setelah dua warga sebelumnya ditemukan tewas di lokasi longsor, Jumat (15/12) petang.
Hingga kini, ketiga jenazah yang ditemukan di sekitar Masjid Nurul Huda itu belum bisa diidentifikasi karena tubuh mereka rusak akibat terkena alat berat saat evakuasi. Dengan penemuan ini, jumlah korban tanah longsor dari Bukit Sarasah yang belum ditemukan masih 13 orang. Dari keseluruhan jumlah korban yang belum ditemukan tersebut, enam orang di antaranya dipekirakan berada di dalam Masjid Nurul Huda. Sementara sekitar 11 korban luka-luka kini masih mengungsi di posko kesehatan [baca: Evakuasi Korban Longsor Solok Dihentikan Sementara].
Sebagian warga setempat mengaku jumlah korban hilang dalam bencana alam ini sebanyak 19 orang. Menurut mereka jika lima orang telah ditemukan, maka masih ada 14 warga yang belum ditemukan.
Berdasarkan pemantauan SCTV, proses evakuasi korban tidak berjalan lancar karena hujan deras yang mengguyur Bukit Sarasah. Akibatnya, tim evakuasi harus mewaspadai ancaman bencana susulan karena lokasi longsor berada di bantaran Sungai Batang Sarasah. Sekitar pukul 18.00 WIB, pencarian akhirnya dihentikan karena tidak ada alat bantu penerangan.
Sementara itu, usulan Ade Edward Edwin, ahli geologi setempat, untuk merelokasi warga Jorong Aie Dingin itu belum mendapat tanggapan dari Bupati Solok Gusmal Efendi. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Solok masih memusatkan perhatian pada pencarian korban.
Menurut Gusmal, pihak Pemkab Solok sejauh ini belum punya rencana untuk memindahkan warga. Dia mengaku baru bisa memberikan bantuan bagi para korban. "Kita nanti juga akan memberikan asuransi bagi korban dan warga miskin setempat," kata Gusmal.(ZIZ/Denni Risman dan Arset Kusnadi)
Hingga kini, ketiga jenazah yang ditemukan di sekitar Masjid Nurul Huda itu belum bisa diidentifikasi karena tubuh mereka rusak akibat terkena alat berat saat evakuasi. Dengan penemuan ini, jumlah korban tanah longsor dari Bukit Sarasah yang belum ditemukan masih 13 orang. Dari keseluruhan jumlah korban yang belum ditemukan tersebut, enam orang di antaranya dipekirakan berada di dalam Masjid Nurul Huda. Sementara sekitar 11 korban luka-luka kini masih mengungsi di posko kesehatan [baca: Evakuasi Korban Longsor Solok Dihentikan Sementara].
Sebagian warga setempat mengaku jumlah korban hilang dalam bencana alam ini sebanyak 19 orang. Menurut mereka jika lima orang telah ditemukan, maka masih ada 14 warga yang belum ditemukan.
Berdasarkan pemantauan SCTV, proses evakuasi korban tidak berjalan lancar karena hujan deras yang mengguyur Bukit Sarasah. Akibatnya, tim evakuasi harus mewaspadai ancaman bencana susulan karena lokasi longsor berada di bantaran Sungai Batang Sarasah. Sekitar pukul 18.00 WIB, pencarian akhirnya dihentikan karena tidak ada alat bantu penerangan.
Sementara itu, usulan Ade Edward Edwin, ahli geologi setempat, untuk merelokasi warga Jorong Aie Dingin itu belum mendapat tanggapan dari Bupati Solok Gusmal Efendi. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Solok masih memusatkan perhatian pada pencarian korban.
Menurut Gusmal, pihak Pemkab Solok sejauh ini belum punya rencana untuk memindahkan warga. Dia mengaku baru bisa memberikan bantuan bagi para korban. "Kita nanti juga akan memberikan asuransi bagi korban dan warga miskin setempat," kata Gusmal.(ZIZ/Denni Risman dan Arset Kusnadi)