Sukses

Penyelenggara Konser Ungu Diminta Bertanggung Jawab

Keluarga korban tewas saat konser grup band Ungu di Pekalongan, Jateng, mendesak penyelenggara bertanggung jawab. Ungu membatalkan pertunjukan di sejumlah kota setelah Pekalongan, sebagai bentuk belasungkawa.

Liputan6.com, Pekalongan: Kekesalan dan kesedihan terus menyelimuti keluarga korban tewas saat konser grup band Ungu, Selasa malam silam. Insiden yang menewaskan 10 orang itu diyakini terjadi akibat kelalaian pihak penyelenggara konser. Baru-baru ini kerabat salah satu korban tewas Adi Santoso menuturkan, saat musibah terjadi tak seorang pun yang menolong para korban. Ini termasuk aparat maupun pihak penyelenggara. Padahal puluhan korban sudah berjatuhan serta terinjak-injak ribuan penonton lainnya.

Insiden maut terjadi seusai pertunjukan musik Ungu di Stadion Widya Manggala Krida, Pekalongan, Jawa Tengah. Ribuan penonton saling berebut keluar stadion melalui satu pintu. Sebenarnya ada pintu lain, tapi hanya diperuntukkan bagi panitia dan para personel Ungu. Alhasil penonton saling berdesakan hingga terinjak-injak. Situasi makin parah karena jumlah penonton mencapai 15 ribu orang, jauh melebihi kapasitas stadion yang hanya tujuh ribu orang. Sepuluh orang tewas dan puluhan lainnya pingsan. Dan hampir semuanya adalah remaja [baca: Konser Ungu di Pekalongan Menewaskan 10 Orang].

Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sejumlah panitia penyelenggara konser. Bahkan, dua di antaranya ditetapkan sebagai tersangka [baca: Polisi Menetapkan Dua Tersangka Insiden Ungu]. Sementara band Ungu akhirnya membatalkan konser di Salatiga, Jateng, yang sedianya dijadwalkan Kamis malam. Pembatalan pertunjukan musik ini sebagai bentuk belasungkawa terhadap keluarga korban.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini