Akibatnya, warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (Perumtas) serta Rukun Tetangga 13 dan RT 14 di Desa Kedungbendo panik. Mereka pun menyelamatkan diri dan mengevakuasi barang-barang rumah tangganya dari terjangan lumpur.
Sebelumnya, warga sudah waswas ketika hujan yang mengguyur kawasan Porong dan Tanggulangin berlangsung cukup lama. Kecemasan itu menjadi kenyataan, air lumpur panas mengalir menuju arah utara dan menerjang permukiman RT 13 dan 14 Desa Kedungbendo serta Perumtas Blok K-L.
Meski tidak ada laporan korban jiwa, dua warga Perumtas Blok K dan L, yakni Novita dan Teguh terjebak di tengah-tengah lumpur panas setinggi lutut orang dewasa. Keduanya berhasil diselamatkan dengan luka bakar di telapak kaki.
Advertisement
Sampai kini, belum ada upaya dari Tim Nasional Penanggulangan Lumpur maupun PT Lapindo Brantas untuk menanggulangi tanggul yang jebol. Saat ini, luberan lumpur meluas hingga ke perbatasan Desa Kedungbendo dan Gempolsari.
Pada 23 November silam, tanggul penahan lumpur juga jebol pascaledakan pipa gas Pertamina di Sidoarjo. Perumtas I langsung tergenang lumpur. Tak hanya itu, kegiatan belajar di Sekolah Dasar Negeri Kedung Bendo II terpaksa dialihkan ke Gedung SDN Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin [baca: Perumahan Tanggulangin Seperti Kampung Mati].(BOG/Eko Yudho)