Sebenarnya hari itu merupakan saat yang membahagiakan bagi dua sahabat penyandang tunadaksa, Hamzah dan Alof. Mereka mendapat kesempatan menaiki kereta listrik yang baru dua minggu didatangkan dari Jepang.
Namun mereka sempat kesulitan saat akan menaiki lift yang hanya satu-satunya tersedia di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat. Kedua sahabat ini akhirnya menggunakan tangga berjalan yang sebenarnya bukan diperuntukkan bagi pengguna kursi roda [baca: Masih Minim, Akses untuk Kaum Difabel].
Masalah tak selesai sampai di situ. Kesulitan juga muncul ketika mereka harus naik kereta. Perlu tiga orang untuk membantu menaikkan kursi roda ke atas kereta. Maklum jarak antara peron stasiun dengan pintu kereta terlalu tinggi. Meski begitu mereka tetap bersemangat naik kereta api karena ini kesempatan langka.
Advertisement
Tapi bagi para orang tua, minimnya fasilitas bagi penyandang cacat sungguh mengesalkan. Pihak PT KAI mengakui kurangnya fasilitas bagi penyandang cacat. Mereka berjanji akan segera memperbaiki kekurangan ini.(IAN/Kurnia Supriyatna)