Sukses

Titik Lokasi Jatuh Pesawat Adam Air Ditemukan

Berdasarkan hasil pelacakan pesawat pengintai Singapura, diperkirakan pesawat Adam Air jatuh di sekitar pegunungan perbatasan Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Tepatnya di Kabupaten Mamasa, Sulbar.

Liputan6.com, Makassar: Upaya pencarian pesawat Adam Air masih terus berlanjut. Tim Search and Rescue dibantu pesawat pengintai pemerintah Singapura kembali melakukan pencarian pesawat Adam Air yang hilang. Pesawat jenis Fokker 50 ini berangkat dari Bandar Udara Hasanudin, Makassar, Sulawesi Selatan. Sayangnya tak ada wartawan yang diizinkan ikut dalam pesawat [baca: Pencarian Pesawat Adam Air Diperluas].

Saat ini tim penolong tengah melakukan pencarian di sekitar Rantepao, Tana Toraja, dan Majene. Berdasarkan laporan tim SAR, titik koordinat jatuhnya pesawat sudah terlacak, yakni di tiga derajat, 135 menit, 257 detik. Wilayah ini berada di pegunungan Guntu Mappa Urang, Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Upaya pencarian dalam beberapa hari terakhir ini sempat terganggu karena cuaca buruk. Sebelumnya penyisiran telah dilakukan di Perairan Mamuju-Majene, Tana Toraja, Teluk Bone, dan sejumlah sungai, pegunungan hingga ke perbatasan Sulawesi Tengah.

Di tempat terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memanggil beberapa pakar penerbangan ke Kantor Kepresidenan. Di antaranya mantan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Chappy Hakim. Presiden juga mengundang Menteri Perhubungan Hatta Rajasa, pilot Sri Bekti, dan pengamat penerbangan Dudi Sudibyo. Pertemuan bertujuan untuk mencari masukan soal pesawat Adam Air yang hilang sejak 1 Januari silam [baca: Pesawat Adam Air Hilang Kontak].

Menurut Hatta, penyebab hilangnya pesawat Adam Air belum diketahui. Dia tidak mau lagi berspekulasi dengan berbagai asumsi yang muncul, seperti pesawat meledak di udara atau menabrak gunung. "Biarlah nanti tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi yang menentukan nanti," kata Hatta.

Saat ini, sekitar 100 keluarga penumpang pesawat Adam Air nahas sudah pulang ke daerah asalnya. Keluarga penumpang asal Surabaya dan kawasan lain di Jawa Timur mendarat di Bandar Udara Djuanda sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka menumpang pesawat Adam Air.

Keputusan untuk pulang diambil karena mereka merasa kesal dengan informasi yang simpang siur. Bertahan di Makassar dan meninggalkan aktivitas sehari-hari juga tidak banyak membantu.

Meski sebagian ada yang telah pulang, jumlah keluarga yang bertahan di Makassar jauh lebih banyak. Hampir setiap hari mereka mendatangi posko bencana Adam Air di Bandara Hasanuddin untuk memantau kegiatan pencarian saudara dan kerabatnya yang sampai kini masih hilang [baca: Keluarga Korban Adam Air Bertahan di Makassar].

Pihak Adam Air berjanji akan terus mengabarkan perkembangan upaya pencarian. Bagi keluarga korban yang sudah kembali, maskapai penerbangan itu berjanji akan memberangkatkan lagi jika pesawat sudah ditemukan.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini