Sukses

Pilot: Adam Air Mengabaikan Perawatan Navigasi

Seorang pilot Adam Air berterus terang pada SCTV bahwa top manajemen Adam Air sering memaksa pilot mengangkasa meski pesawat tidak laik terbang. Pengelola juga sering mengabaikan perawatan navigasi.

Liputan6.com, Jakarta: Manajemen Adam Air memaksa para pilotnya untuk bekerja meski pesawat dalam kondisi tidak laik terbang. "Benar! Benar itu!" kata seorang pilot Adam Air dalam wawancara dengan reporter SCTV Romy Fibri dalam tayangan Liputan 6 Siang, Rabu (10/1). Berikut cuplikan wawancara pilot [P] dengan Rommy Fibri [RF] yang demi alasan keamanan, SCTV menyamarkan wajah dan suaranya.

RF: Banyak orang mengatakan perawatan di maskapai Anda, Adam Air, banyak diabaikan, bagaimana menurut pengalaman Anda?
P: Menurut pengalaman saya memang seperti itu kondisinya.

RF: Apa saja alat-alat atau perawatan yang diabaikan itu?
P: Banyak. Salah satu contoh yang paling penting adalah navigasi.

RF: Benarkah pihak manajemen sering memaksa pilot untuk menerbangkan pesawat meski tahu kondisi pesawat tidak laik untuk terbang?
P: Benar! Benar itu! Selama saya di sini juga seperti itu.

RF: Siapa yang sering melakukan pemaksaan itu?
P: Top manajemen.

RF: Apa saja ekses negatif dari paksaan pihak manajemen Adam Air terhadap para pilot untuk menerbangkan pesawatnya?
P: Pilot jadi merasa tertekan untuk terbang. Lihat saja itu, pesawat yang mau ke Makassar [Sulawesi Selatan] tiba-tiba nyasar ke Tambolaka [Nusatenggara Timur]. Kedua, mendarat dengan roda patah di Cengkareng [Banten]. Yang ketiga, pesawat yang mau ke Manado [Sulawesi Utara] sampai saat ini hilang dan tidak diketemukan.

Keterangan pilot ini senada dengan mantan teknisi bahwa Adam Air sering mengabaikan unsur keselamatan pesawat [baca: Pesawat Adam Air Sering Tak Laik Terbang]. Manajemen Adam Air sudah membantah keterangan kedua sumber SCTV ini. Pengakuan lengkap pilot Adam Air ini bisa Anda saksikan dalam Liputan 6 Petang pukul 17.30 WIB nanti.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)