Liputan6.com, Barru: Memasuki hari kedua belas, pesawat Adam Air yang hilang dan penumpangnya belum juga ditemukan, Sabtu (13/1). Sedangkan temuan potongan pesawat semakin banyak dijumpai di sekitar perairan Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, di antaranya di perairan Batukalusi dan Laboange.
Tadi pagi tim Search and Rescue (SAR) dengan menggunakan kapal patroli sempat menghentikan penyisiran di kawasan Pantai Barru karena cuaca yang buruk [baca: Cuaca Buruk, Pencarian Ditunda]. Tim SAR hanya menyusuri tepi pantai dan darat menyusul hujan dan angin yang cukup kencang melanda daerah itu.
Pencarian dilanjutkan siangnya setelah cuaca memungkinkan. Tim kembali menjumpai puing-puing pesawat, di antaranya di Perairan Batukalusi dan Laboange. Penyisiran ini juga menggunakan perahu karet dan perahu tradisional warga. Mereka menuju pulau terdekat di kawasan kabupaten itu dan di beberapa lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat nahas itu.
Reporter SCTV Miko Toro melaporkan regu penolong juga sempat menjumpai puing yang diduga sayap pesawat Boeing 737-400 itu. Potongan ini lebih besar dari ekor pesawat nahas yang ditemukan sebelumnya. Rencananya penyisiran akan difokuskan ke perairan Majene dan Parepare setelah bergeraknya arus laut dari arah utara menuju selatan.
Untuk membantu pencarian, pemerintahan Amerika Serikat juga telah setuju membantu dengan peralatan yang lebih canggih. Peralatan sonar yang disebut peka itu akan ditempatkan di kapal AS, USNS Mary Sears. Rencananya alat canggih ini akan tiba pada 17 Januari mendatang.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Tadi pagi tim Search and Rescue (SAR) dengan menggunakan kapal patroli sempat menghentikan penyisiran di kawasan Pantai Barru karena cuaca yang buruk [baca: Cuaca Buruk, Pencarian Ditunda]. Tim SAR hanya menyusuri tepi pantai dan darat menyusul hujan dan angin yang cukup kencang melanda daerah itu.
Pencarian dilanjutkan siangnya setelah cuaca memungkinkan. Tim kembali menjumpai puing-puing pesawat, di antaranya di Perairan Batukalusi dan Laboange. Penyisiran ini juga menggunakan perahu karet dan perahu tradisional warga. Mereka menuju pulau terdekat di kawasan kabupaten itu dan di beberapa lokasi yang diduga sebagai tempat jatuhnya pesawat nahas itu.
Reporter SCTV Miko Toro melaporkan regu penolong juga sempat menjumpai puing yang diduga sayap pesawat Boeing 737-400 itu. Potongan ini lebih besar dari ekor pesawat nahas yang ditemukan sebelumnya. Rencananya penyisiran akan difokuskan ke perairan Majene dan Parepare setelah bergeraknya arus laut dari arah utara menuju selatan.
Untuk membantu pencarian, pemerintahan Amerika Serikat juga telah setuju membantu dengan peralatan yang lebih canggih. Peralatan sonar yang disebut peka itu akan ditempatkan di kapal AS, USNS Mary Sears. Rencananya alat canggih ini akan tiba pada 17 Januari mendatang.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)