Liputan6.com, Poso: Situasi Kota Poso, Sulawesi Tengah, berangsur-angsur normal setelah 200 personel pasukan Brigade Mobil dari Kesatuan Kelapa Dua diterjunkan, Rabu (24/1). Pasukan berjaga-jaga di setiap sudut kota dan sentra keramaian. Para polisi tampak lebih serius mengawasi karena seolah hendak menghadapi warga sipil bersenjata yang sewaktu-waktu bisa menyerang.
Kehadiran Pasukan Brimob sedikit banyak membuat warga tenang. Para pedagang mulai membuka lagi kios di pasar-pasar. Mereka mengaku tenang karena ada polisi.
Ketakutan menyelimuti Kota Poso setelah terjadi baku tembak antara polisi dan warga bersenjata. Kejadian ini buntut dari penggerebekan di sejumlah rumah yang diduga sebagai persembunyian buronan Kasus Poso. Dalam insiden baku tembak 13 warga sipil dan seorang polisi tewas [baca:Â Seorang Polisi Tewas dalam Baku Tembak di Poso].
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengaku prihatin atas terjadinya kontak senjata. Menurut Andi, Presiden menunggu laporan kejadian itu termasuk situasi terakhir Kota Poso dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo A.S dan Kapolri Jenderal Sutanto.
Sejauh ini, 25 tersangka yang terlibat baku tembak masih diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Sisanya masih dalam pengejaran polisi [baca: Suasana Malam Kota Poso Mencekam].
Pemerintah menyatakan semua langkah di Poso sudah sesuai prosedur. Menko Polhukam Widodo A.S mengingatkan, tindakan Polri merupakan rangkaian penyelidikan panjang dimulai dari kasus mutilasi. "Apa yang dilakukan Polri dalam realitasnya mendapat perlawanan dari kelompok DPO dan pendukungnya yang juga bersenjata," kata Widodo.(DNP/Syamsudin)
Kehadiran Pasukan Brimob sedikit banyak membuat warga tenang. Para pedagang mulai membuka lagi kios di pasar-pasar. Mereka mengaku tenang karena ada polisi.
Ketakutan menyelimuti Kota Poso setelah terjadi baku tembak antara polisi dan warga bersenjata. Kejadian ini buntut dari penggerebekan di sejumlah rumah yang diduga sebagai persembunyian buronan Kasus Poso. Dalam insiden baku tembak 13 warga sipil dan seorang polisi tewas [baca:Â Seorang Polisi Tewas dalam Baku Tembak di Poso].
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng mengaku prihatin atas terjadinya kontak senjata. Menurut Andi, Presiden menunggu laporan kejadian itu termasuk situasi terakhir Kota Poso dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo A.S dan Kapolri Jenderal Sutanto.
Sejauh ini, 25 tersangka yang terlibat baku tembak masih diperiksa di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah. Sisanya masih dalam pengejaran polisi [baca: Suasana Malam Kota Poso Mencekam].
Pemerintah menyatakan semua langkah di Poso sudah sesuai prosedur. Menko Polhukam Widodo A.S mengingatkan, tindakan Polri merupakan rangkaian penyelidikan panjang dimulai dari kasus mutilasi. "Apa yang dilakukan Polri dalam realitasnya mendapat perlawanan dari kelompok DPO dan pendukungnya yang juga bersenjata," kata Widodo.(DNP/Syamsudin)