Sukses

Keluarga Kecewa Tim SAR Menghentikan Pencarian

Sejumlah keluarga penumpang Adam Air KI-574 kecewa karena Tim SAR menghentikan pencarian kotak hitam dan menyerahkan ke pihak Adam Air. Para keluarga mendesak instansi terkait melanjutkan pencarian.

Liputan6.com, Makassar: Keluarga korban penumpang Adam Air nomor penerbangan KI-574 yang menanti di Hotel Transit Makassar, Sulawesi Selatan, kecewa karena Tim SAR menghentikan pencarian pesawat. "Kami sangat sangat kecewa," kata Wesley, Sabtu (27/1). Wesley dan para keluarga penumpang Adam Air tujuan Surabaya-Manado yang hilang menagih janji pihak terkait untuk terus melanjutkan proses pencarian.

Kemarin, Koordinator Tim SAR Marsekal Pertama TNI Edy Suyanto menyatakan pencarian pesawat Adam Air dihentikan setelah kotak hitam pesawat ditemukan di Tanjungrangas, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat [baca: Pencarian Adam Air Dihentikan]. "Tugas saya sudah selesai, ini [kotak hitam] sudah ketemu," kata Edy pada wartawan.

Kotak hitam belum dievakuasi karena berada di kedalaman 2.000 meter di bawah permukaan laut. Kapal selam Indonesia juga tidak mampu menyelam di kedalaman 2.000 meter karena tekanan air sangat tinggi. Tim SAR menyerahkan proses evakuasi kotak hitam maupun bangkai pesawat dan 102 penumpang bersama kru kabin kepada manajemen Adam Air [baca: Wapres: Pengangkatan Kotak Hitam Urusan Adam Air].


Kekecewaan juga datang dari keluarga Paat dan Tumurang yang kehilangan kerabat dalam kecelakaan pesawat di awal Januari silam. Yuliah Tumurang, ibu salah satu penumpang, bahkan berencana mencari sendiri. "Saya mau ke Majene, mau cari sendiri," kata perempuan yang rambutnya sudah memutih ini.

Sejumlah keluarga penumpang juga belum mendapat informasi resmi dari Adam Air soal ganti rugi sebesar Rp 500 juta. "Secara resmi tidak ada, informasi dari koran," kata Sam Paat, ayah salah satu penumpang Adam Air.

Di tempat terpisah, warga Desa Laikit, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, menggelar upacara adat bagi tujuh warga yang berada dalam pesawat naas itu. Keluarga Wantania Karau, warga Desa Laikit, kehilangan tujuh anggotanya dalam kecelakaan pesawat Adam Air.

Ritual diawali dengan doa kepada leluhur. Tetua adat kemudian memutar-mutar hati babi yang diletakkan di atas meja. Beberapa saat kemudian beberapa pemuka adat kerasukan dan mendapat petunjuk gaib yang menyatakan para korban pesawat Adam Air sudah meninggal dunia. Para keluarga korban pesawat Adam Air diminta merelakan arwah anggota keluarganya kembali kepada pangkuan Tuhan Yang Maha Kuasa.(TNA/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini