Sukses

Buruh Menuntut Kasus Penggelapan Uang Miliaran Diusut

Ratusan buruh bongkar muat Pelabuhan Belawan, Medan, menuntut kasus penggelapan uang sebesar Rp 2,1 miliar diusut. Di Semarang dan Kediri, buruh juga ikut berunjuk rasa dengan tuntutan berbeda.

Liputan6.com, Medan: Unjuk rasa buruh digelar di berbagai tempat, Selasa (20/2). Di Medan, Sumatra Utara, ratusan buruh bongkar muat Pelabuhan Belawan menuntut kasus penggelapan uang buruh sebesar Rp 2,1 miliar segera diusut. Di Semarang, Jawa Tengah, ratusan buruh Pabrik Rehobat menagih janji anggota Dewan, sedangkan di Kediri, Jawa Timur, buruh PT Timur Selatan menuntut perusahaan membatalkan pemotongan uang kesejahteraaan.

Ratusan buruh Pelabuhan Belawan menggelar demonstrasi di Gedung DPRD Sumut. Mereka mendesak anggota Dewan ikut membantu mengusut kembali kasus dugaan penggelapan uang koperasi senilai 2,1 miliar. Para demonstran kecewa dengan putusan Pengadilan Negeri Medan yang membebaskan Jhon Muller Sianipar, Ketua Koperasi Milik Buruh Pelabuhan Belawan, dari tuduhan penggelapan uang tersebut. Mereka juga menuntut agar Jhon Muller Sianipar ditangkap.

Di Semarang, ratusan buruh Pabrik Rehobat berunjuk rasa di Gedung DPRD Jateng. Mereka kesal dengan anggota DPRD yang tak merealisasi janji mempertemukan buruh dengan pimpinan perusahaan. Pabrik yang memproduksi makanan ternak ini berencana memecat pekerja untuk perampingan pegawai.

Pihak pekerja sendiri setuju dipecat asal diberi pesangon dua kali gaji. Namun pihak perusahaan hanya membayar sebulan gaji atau senilai Rp 624 ribu. Anggota Dewan yang menemui pengunjuk rasa kembali berjanji akan memanggil paksa pihak perusahaan untuk merealisasikan tuntutan pekerja.

Unjuk rasa buruh juga berlangsung di Kediri. Ratusan buruh PT Timur Selatan melakukan aksinya di depan pabrik. Mereka menuntut pemotongan uang kesejahteraan karyawan dibatalkan. Buruh juga memaksa masuk pabrik dan memblokir pintu masuk sehingga sempat terjadi perang mulut dengan polisi. Meski diwarnai unjuk rasa, aktivitas pabrik kayu ini tetap berlangsung karena mendapat penjagaan ketat dari polisi.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini