Liputan6.com, Surabaya: Pesawat Adam Air jenis Boeing 737-300 jurusan Jakarta-Surabaya tergelincir di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (21/2), sekitar pukul 15.30 WIB. Diduga, peristiwa itu terjadi karena landasan licin menyusul hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya.
Menurut keterangan Muhamadyah, salah seorang penumpang pesawat, ketika pesawat berangkat dari Jakarta, keadaan cuaca masih bagus. Namun saat akan mendarat di bandara, tiba-tiba turun hujan dengan lebat. "Semua penumpang sempat panik dan saling berebut keluar begitu pesawat berhenti," kata Muhamadyah.
Direktur Komersial Adam Air, Gugi Pringwa yang dihubungi reporter SCTV Alfito Deannova melalui saluran telepon, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Gugi, saat pesawat mendarat, hujan besar tengah mengguyur bandara. Ditambah lagi dorongan angin waktu itu cukup besar.
Menghadapi situasi seperti itu, kapten pilot Dita memutuskan untuk menghentikan proses pendaratan ketika pesawat berada di tengah-tengah landasan. Seluruh penumpang saat itu juga langsung dievakuasi. "Kondisi pesawat waktu itu dijamin aman," kata Gugi.
Gugi menambahkan, seluruh penumpang pesawat bernomor penerbangan KI 172, kini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing dalam kondisi selamat. Sejauh ini, pihak Adam Air masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab tergelincirnya pesawat itu. Saat ini pesawat sudah ditarik dari landasan menuju hanggar milik penerbangan Merpati.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut keterangan Muhamadyah, salah seorang penumpang pesawat, ketika pesawat berangkat dari Jakarta, keadaan cuaca masih bagus. Namun saat akan mendarat di bandara, tiba-tiba turun hujan dengan lebat. "Semua penumpang sempat panik dan saling berebut keluar begitu pesawat berhenti," kata Muhamadyah.
Direktur Komersial Adam Air, Gugi Pringwa yang dihubungi reporter SCTV Alfito Deannova melalui saluran telepon, membenarkan kejadian tersebut. Menurut Gugi, saat pesawat mendarat, hujan besar tengah mengguyur bandara. Ditambah lagi dorongan angin waktu itu cukup besar.
Menghadapi situasi seperti itu, kapten pilot Dita memutuskan untuk menghentikan proses pendaratan ketika pesawat berada di tengah-tengah landasan. Seluruh penumpang saat itu juga langsung dievakuasi. "Kondisi pesawat waktu itu dijamin aman," kata Gugi.
Gugi menambahkan, seluruh penumpang pesawat bernomor penerbangan KI 172, kini sudah dipulangkan ke rumah masing-masing dalam kondisi selamat. Sejauh ini, pihak Adam Air masih terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui secara pasti penyebab tergelincirnya pesawat itu. Saat ini pesawat sudah ditarik dari landasan menuju hanggar milik penerbangan Merpati.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)