Gamawan menambahkan, pihaknya sedang mengumpulkan data kerugian-kerugian materi akibat gempa, termasuk menghimpun informasi korban jiwa dan luka. Dari laporan Bupati Solok, korban jiwa sejauh ini mencapai 10 orang. "Banyak bangunan sekolah, rumah, masjid termasuk ruko, roboh," lanjut Gamawan. Ia mengaku belum mendapat laporan terinci dari Bupati Tanah Datar karena yang bersangkutan sedang sakit.
Menindaklanjuti bencana alam ini, Gamawan sudah menginstruksikan jajaran Kepolisian Daerah Sumatra Barat, TNI Angkatan Laut, dan Komando Rayon Militer untuk mendirikan tenda darurat dan mendistribusikan beras. Tim dari Pemerintah Provinsi Sumbar juga diberangkatkan ke lokasi sekitar 15.30 WIB. Posko darurat sudah disiagakan di Padang untuk memantau perkembangan bencana alam.
Menurut Gamawan, daerah yang terdeteksi mengalami gempa bumi tidak tergolong sulit medannya sehingga memudahkan untuk distribusi bantuan. "Itu di sekitar perkampungan yang dilewati kendaraan, jadi untuk sementara belum ada kesulitan," kata dia. Hanya untuk kawasan Padang Panjang masih sulit dijangkau karena lokasinya berbukit-bukit dan kerap terjadi longsor. "Kami agak memutar sedikit jalannya," jelas Gamawan.
Advertisement
Gempa yang terjadi di daratan dipastikan tidak berpotensi tsunami. Akan tetapi, Gamawan mengakui warganya terutama yang bermukim di Padang menjadi panik karena isu tsunami begitu kencang berembus. Walikota Padang sudah ditugaskan menenangkan warga dengan mengumumkan tidak akan terjadi tsunami karena gempa berpusat di darat. "Saya berharap tidak ada efek ke palung di Asia-Australia," ucap Gamawan.(KEN)