Sukses

Padang Berangsur Membaik

Kerusakan akibat gempa yang mengguncang Sumbar tak begitu terasa di Padang sebab pusat gempa ada di Batusangkar. Aktivitas posko gempa di Padang juga tak sibuk karena kekhawatiran tsunami tak terbukti.

Liputan6.com, Padang: Suasana di Kota Padang, Sumatra Barat, berangsur membaik pascagempa yang mengguncang provinsi ini, Selasa (6/3) siang. Meski demikian, jaringan listrik di beberapa kawasan seperti Tanah Datar, Padang Panjang, sebagian Solok, dan Bukittinggi mati. Hingga kini belum diketahui apakah daerah yang mati listrik telah menerima bantuan genset.

Pemerintah Sumbar juga telah membuka beberapa posko gempa seperti di Padang Panjang, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Sedangkan posko di Padang, menurut Sekretaris Daerah Sumbar, Yohanes Dahlan, aktivitasnya tak terlalu sibuk. Apalagi kekhawatiran akan terjadinya tsunami juga tak terbukti karena lindu terjadi di kawasan daratan Patan Semangko. Karena itu kerusakan akibat gempa tak begitu berdampak di Padang.

Gempa pertama disebut berkekuatan 5,8 skala Richter, sementara Amerika Serikat mencatat gempa tersebut berkekuatan 6,3 pada skala Richter, disusul gempa kedua sekitar pukul 13.00 WIB dengan skala 5,8 skala Richter [baca: Gubernur Sumbar Mendistribusikan Bantuan untuk Korban Gempa]. Pusat gempa pertama terletak di 16 kilometer barat daya Batusangkar pada kedalaman 33 km. Pusat gempa kedua disebutkan berada 11 kilometer barat daya Batusangkar pada kedalaman 23 kilometer dari permukaan laut.

Pemerintah Sumbar juga telah mengirim bantuan beras dan bahan makanan lain. Bantuan sebanyak dua truk ini dikirim ke Tanah Datar dan Solok. Selain itu, pihak pemerintah setempat juga telah mengirim tim medis masing-masing dengan kekuatan 15 orang ke Tanah Datar, Solok, dan Padang Panjang.

Sejauh ini korban yang tewas mencapai 70 orang. Korban paling banyak berada di Kabupaten Solok: 19 orang. Kabupatan Tanah Datar: 16 orang, Kota Solok: 14 orang, Kabupaten Padang Panjang: 10 orang, dan Bukittinggi: 8 orang. Sementara Kota Pariaman, Payakumbuh, dan Kota Padang, masing-masing satu orang [baca: Korban Gempa Terus Bertambah].

Gempa tadi siang memang sempat membuat panik warga Kota Padang. Di Rumah Sakit Umum M. Djamil, pasien, dokter, dan paramedis berlarian keluar gedung menyelamatkan diri. Mereka khawatir tertimpa bangunan akibat kuatnya guncangan. Bahkan ada yang tertekan karena kaget sehingga terpaksa dibopong keluar.

Beberapa pasien yang tengah mendapat perawatan khusus pun dilarikan keluar dan lalu dirawat di ruang terbuka beralaskan tanah. Ini termasuk beberapa bayi yang baru lahir bersama ibunya juga terpaksa dilarikan keluar ruang inkubator.

Suasana panik juga terjadi di sejumlah tempat ramai seperti sekolah. Para siswa yang kaget dengan guncangan gempa langsung keluar gedung. Sebagian memilih pulang setelah pihak kepala sekolah mengumumkan sekolah diliburkan.

Begitu juga di pusat perbelanjaan seperti di Minang Plaza, Air Tawar. Para pengunjung segera keluar pusat perbelanjaan karena khawatir bila ada tembok yang runtuh.

Warga yang keluar rumah atau gedung umumnya mencari tempat yang lebih aman. Sebagian lari memenuhi sejumlah ruas jalan raya. Karena guncangan begitu kuat, ada warga yang khawatir akan tsunami sehingga berlarian mencari tempat yang lebih tinggi. Akibatnya, beberapa ruas jalan raya macet.

Gempa tak hanya terasa di Sumbar. Namun beberapa wilayah lain di Sumatra seperti Jambi dan Pekanbaru, Riau, juga ikut terkena guncangan. Sama dengan akibat gempa di Padang, warga Pekanbaru juga sempat khawatir akan guncangan.

Penduduk yang berada di gedung bertingkat berhamburan keluar begitu gempa terjadi. Mereka berlarian menghindari bangunan-bangunan tinggi. Hal ini terjadi di Kantor Gubernur Riau, para pegawai panik dan langsung keluar kantor.

Kepanikan yang sama juga terlihat di sejumlah pusat-pusat perbelanjaan. Pengunjung berlarian meninggalkan gedung karena khawatir gempa akan berlanjut. Sejauh ini dilaporkan tidak ada korban jiwa akibat gempa di Pekanbaru, Kampar, dan Pelalawan. Pihak Badan Meteorologi dan Geofisika meminta warga untuk berhati-hati terhadap kemungkinan gempa susulan.

Getaran lindu juga terasa di Kota Jambi. Meski tak terlalu kuat, gempa menumbangkan pohon yang terletak di kawasan Makalam. Wilayah di Jambi yang ikut merasakan guncangan gempa adalah Kabupaten Sarolangun, Tebo, dan Kerinci. Belum ada laporan tentang jatuhnya korban jiwa maupun luka akibat gempa ini.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)