Liputan6.com, Tanah Datar: Gempa masih terus terasa di Sumatra Barat hingga Selasa (6/3) petang. Hal ini menyebabkan penduduk tak berani tinggal di dalam rumah. Salah satu tempat yang mengalami rusak parah akibat gempa adalah kawasan Gunung Rajo di Kabupaten Tanah Datar. Di daerah ini ratusan rumah hancur dan hampir rata dengan tanah. Warga pun terpaksa mendirikan tenda-tenda darurat. Masyarakat yang panik memilih bertahan di luar rumah.
Terlebih lagi sejak gempa pertama terjadi siang tadi, setiap satu jam terjadi gempa yang cukup besar. Rute perjalanan dari Gunung Rajo menuju Padang melalui Solok sepanjang 150 kilometer juga hampir terputus. Sedikitnya ada 20 titik longsor yang hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Hingga saat ini masih belum dapat dipastikan berapa jumlah korban dan kerugian akibat gempa ini.
Sementara itu, masyarakat Kota Padang kini mulai tenang. Masyarakat mulai masuk ke dalam rumah karena mengetahui sumber gempa berada cukup jauh dari kota ini. Meski demikian, puluhan pasien di Rumah Sakit Umum M. Djamil Padang masih berada di luar gedung. Mereka masih khawatir akan adanya gempa susulan. Para pasien ini sebagian adalah mereka yang baru melahirkan dan menjalankan operasi. Setengahnya lagi adalah para ibu yang tengah menunggu kelahiran anak mereka [baca: Padang Berangsur Membaik].
Pasien dengan sakit berat seperti jantung juga tetap berada di luar ruang rumah sakit. Mereka masih trauma setelah sempat berlarian keluar saat lindu mengguncang tadi siang. RS ini sendiri mengalami mati listrik sehingga mengandalkan tenaga genset untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Sementara di beberapa lokasi gempa lainnya, warga memilih dirawat di tenda-tenda darurat. Selain trauma dengan gempa susulan yang masih terjadi, lokasi rumah sakit juga relatif jauh akibat sejumlah ruas jalan longsor setelah digoyang lindu.
Dilaporkan pula, empat tenaga spesialis dari Padang dikirimkan ke rumah sakit di Padang Panjang dan Solok, tempat sejumlah pasien korban gempa memerlukan perawatan.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)
Terlebih lagi sejak gempa pertama terjadi siang tadi, setiap satu jam terjadi gempa yang cukup besar. Rute perjalanan dari Gunung Rajo menuju Padang melalui Solok sepanjang 150 kilometer juga hampir terputus. Sedikitnya ada 20 titik longsor yang hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Hingga saat ini masih belum dapat dipastikan berapa jumlah korban dan kerugian akibat gempa ini.
Sementara itu, masyarakat Kota Padang kini mulai tenang. Masyarakat mulai masuk ke dalam rumah karena mengetahui sumber gempa berada cukup jauh dari kota ini. Meski demikian, puluhan pasien di Rumah Sakit Umum M. Djamil Padang masih berada di luar gedung. Mereka masih khawatir akan adanya gempa susulan. Para pasien ini sebagian adalah mereka yang baru melahirkan dan menjalankan operasi. Setengahnya lagi adalah para ibu yang tengah menunggu kelahiran anak mereka [baca: Padang Berangsur Membaik].
Pasien dengan sakit berat seperti jantung juga tetap berada di luar ruang rumah sakit. Mereka masih trauma setelah sempat berlarian keluar saat lindu mengguncang tadi siang. RS ini sendiri mengalami mati listrik sehingga mengandalkan tenaga genset untuk memenuhi kebutuhan listrik.
Sementara di beberapa lokasi gempa lainnya, warga memilih dirawat di tenda-tenda darurat. Selain trauma dengan gempa susulan yang masih terjadi, lokasi rumah sakit juga relatif jauh akibat sejumlah ruas jalan longsor setelah digoyang lindu.
Dilaporkan pula, empat tenaga spesialis dari Padang dikirimkan ke rumah sakit di Padang Panjang dan Solok, tempat sejumlah pasien korban gempa memerlukan perawatan.(MAK/Tim Liputan 6 SCTV)