Sukses

SI MPR Tinggal Menunggu Waktu

Kesimpulan akhir tujuh fraksi merekomendasikan untuk menggelar Sidang Istimewa MPR. Bersamaan dengan Sidang Paripurna DPR, Presiden Wahid akan membuka pertemuan Kepala Negara KTT G-7.

Liputan6.com, Jakarta: Sejak Selasa malam, sudah dipastikan tujuh fraksi di DPR merekomendasikan proses Memorandum dilanjutkan ke Sidang Istimewa MPR. Fraksi Kebangkitan Bangsa dan Partai Demokrasi Kasih Bangsa menolak SI. Sedangkan Fraksi TNI/Polri tetap netral.

Berdasarkan pemantauan SCTV, Rabu pagi, pasukan keamanan di sekitar Gedung DPR/MPR dilipatgandakan. Bila sebelumnya hanya 18 satuan setingkat kompi, untuk menjaga sidang kali ini ditingkatkan menjadi 30 ssk. Selain itu petugas keamanan juga didukung 12 panser dari Batalion Kavaleri Komando Daerah Militer Jaya.

Sementara itu, keamanan di Gedung Rakyat dibagi ke dalam empat ring. Ring pertama adalah ruang sidang yang hanya boleh dimasuki peserta sidang, wartawan yang menggunakan tanda pengenal resmi, dan petugas keamanan. Ring kedua mencakup pelataran di dalam pembatas fiber. Ring ketiga di luar fiber yang diisi air dan ring empat di luar pintu gerbang Gedung Wakil Rakyat.

Dari depan Istana Merdeka dan Silang Monumen Nasional, tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara, dilaporkan arus lalu lintas dalam kondisi normal. Arus searah masih diberlakukan untuk mengantisipasi kemacetan dan aksi yang mungkin terjadi berkaitan dengan Sidang Paripurna DPR. Sementara pada pukul 09.00 WIB Presiden Abdurrahman Wahid dijadwalkan membuka secara resmi pertemuan Kepala Negara KTT G-7 di Jakarta Convention Center.(YYT/Tim Liputan 6 SCTV)