Bagi petani, musim panen adalah waktu yang paling ditunggu. Namun, tidak untuk saat ini. HPP pembelian gabah belum jelas lantaran masih menunggu keputusan pemerintah. Sementara HPP yang ada saat ini Rp 1.700 per kilogram dinilai masih sangat rendah.
Ketidakpastian itu membuat mereka berpaling ke tengkulak. Kendati lebih murah, para petani tak perlu repot memanen dan mengeluarkan ongkos. Semua dilakukan tengkulak, namun tak sedikit yang disimpan untuk dimakan sendiri karena mahalnya harga beras. Keadaan memprihatinkan ini dapat dilihat di Solo, Jawa Tengah dan Subang, Jawa Barat. Sedangkan petani di daerah lainnya harus rela rugi karena nilai jual gabah yang rendah dibandingkan biaya produksi.
Sementara petani kelimpungan dengan harga jual gabah yang rendah, pemerintah terus mengulur penetapan HPP baru. Boleh dikatakan, selama ini, kebijakan apa pun yang dibuat pemerintah memang tak terlalu berpihak pada petani. Buktinya, kehidupan petani selalu terpinggirkan. Satu di antara penyebabnya karena kebijakan yang setengah hati untuk meningkatkan kehidupan petani.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)
Advertisement