Sukses

Presiden: Kasus Cliff Muntu Harus Dituntaskan

Presiden Yudhoyono menegaskan, investigasi perlu dilakukan sampai tuntas karena kejadian itu tak berdiri sendiri. Yang bersalah harus dihukum setimpal dengan perbuatannya.

Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta kasus kematian Cliff Muntu, praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dituntaskan. "Investigasi dan penyelidikan perlu dituntaskan. Yang bersalah dan melanggar hukum harus mendapat sanksi yang tepat dan setimpal dengan perbuatannya," kata Yudhoyono usai meminta keterangan Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi, Senin (9/4) siang.

Presiden menambahkan, investigasi perlu dilakukan sampai tuntas karena kejadian itu tak berdiri sendiri. Pasti ada proses sebab dan akibat. "Apabila ada keterlibatan personel IPDN, baik langsung maupun tidak langsung, ini juga harus diinvestigasi. Tujuannya untuk mengungkap semua kejadian itu," tegas Yudhoyono.

Pemerintah telah merumuskan beberapa langkah guna menyetop kekerasan di IPDN, di antaranya menghentikan kegiatan internal mahasiswa dan reformasi pola pengasuhan. Mengenai tindakan terhadap rektor dan pengelola IPDN, pemerintah menyerahkan sepenuhnya kepada Mendagri ad interim Widodo A.S., termasuk soal penonaktifan dosen IPDN Inu Kencana [baca: Pihak IPDN Mencoba Menutupi Kekerasan di Kampus].

Kekerasan di IPDN sebagian besar berlangsung pada malam hari, antara pukul 23.00 WIB sampai menjelang pagi hari. "Malam hari banyak junior yang diambil untuk "dibina", ungkap Aditya, mantan mahasiswa Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri sebelum diubah menjadi IPDN. Kegiatan ini biasanya tanpa sepengetahuan pembina.

Nunu Nugraha, alumni STPDN, menambahkan kekerasan di IPDN terus berlangsung karena tak ada praja yang berani buka mulut. Hukuman bagi mereka yang berani buka mulut akan jauh lebih berat. "Mereka akan dipukul dan ditendang habis-habisan dalam keadaan mata tertutup," jelas Nunu.

Di lain pihak, pemeriksaan laboratorium forensik atas tewasnya Cliff baru selesai sebagian. Hasil utuh pemeriksaan kemungkinan baru bisa diketahui dua atau tiga hari ke depan. Tapi belum bisa langsung diumumkan karena harus dilaporkan kepada polisi [baca: Kuat Dugaan Jenazah Cliff Disuntik Formalin].(ICH/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini