Setelah malam tadi pembicaraan mengalami kebuntuan, hari ini (20/4) sedikitnya 13 ribu karyawan Freeport kembali berunjuk rasa. Jumlah ini lebih besar dari angka sebelumnya yang hanya sekitar delapan ribu pekerja. Demonstrasi yang sudah berlangsung tiga hari ini membuat aktivitas perusahaan lumpuh. Tuntutan karyawan Freeport yang sebagian besar pekerja lokal itu antara lain soal kenaikan gaji [baca: Unjuk Rasa Karyawan PT Freeport Masih Berlanjut].
Koresponden SCTV Anis Wangge melaporkan, sejak jam sembilan pagi waktu setempat, ribuan karyawan mengalir menuju Kantor Freeport Indonesia di Kuala Kencana atau sekitar 20 kilometer dari Kota Timika, Papua. Puluhan truk hilir mudik mengangkut karyawan dari Timika dan sejumlah mes karyawan ke Kuala Kencana.
Mereka kecewa berat karena hingga malam tadi, dalam perundingan yang difasilitasi DPRD Mimika, pihak manajemen belum mau mengabulkan satu pun tuntutan para karyawan. Karena itu, hari ini dijadwalkan utusan karyawan akan melakukan teleconference atau pembicaraan jarak jauh dengan James Robert Moffett (Jim Bob), pemegang saham terbesar PT Freeport Indonesia. Pengunjuk rasa berharap Chairman of the Board Freeport-McMoRan Exploration Copper & Gold Inc. mengabulkan tuntutan mereka. Bila tidak, para pekerja mengancam menggelar mogok kerja sebulan penuh.
Advertisement
Sembari menunggu utusan mereka berunding, demonstran mewarnai aksi protes dengan bernyanyi, membentangkan spanduk dan mendirikan tenda di sekitar Kantor Freeport di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Unjuk rasa yang diikuti sekitar 13 ribu karyawan dari total 18 ribu pekerja PT Freeport itu jelas melumpuhkan kegiatan perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia itu.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)