Sukses

Menteri Tenaga Kerja Akan Menjembatani Karyawan-Freeport

Terkait tuntutan karyawan PT Freeport Indonesia soal kenaikan upah, Menteri Erman Suparno akan mengusahakan mediasi untuk menjembatani para pekerja dengan pihak perusahaan. Sementara di Kuala Kencana, Mimika, unjuk rasa berlanjut.

Liputan6.com, Jakarta: Kebuntuan pembicaraan antara karyawan PT Freeport Indonesia dan pihak manajemen mengundang perhatian Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erman Suparno. Menteri Erman pun angkat bicara. "Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam hal ini berupaya memediasi, menjembatani untuk mencari solusinya," ucap Erman di Jakarta, baru-baru ini. Untuk itu, Erman menugaskan bawahannya, Direktur Jenderal Bina Hubungan Industrial, mencari titik temu antara para pekerja, perusahaan dan pemerintah daerah setempat [baca: Pertemuan Freeport dan Karyawan Mengalami Kebuntuan].

Setelah malam tadi pembicaraan mengalami kebuntuan, hari ini (20/4) sedikitnya 13 ribu karyawan Freeport kembali berunjuk rasa. Jumlah ini lebih besar dari angka sebelumnya yang hanya sekitar delapan ribu pekerja. Demonstrasi yang sudah berlangsung tiga hari ini membuat aktivitas perusahaan lumpuh. Tuntutan karyawan Freeport yang sebagian besar pekerja lokal itu antara lain soal kenaikan gaji [baca: Unjuk Rasa Karyawan PT Freeport Masih Berlanjut].

Koresponden SCTV Anis Wangge melaporkan, sejak jam sembilan pagi waktu setempat, ribuan karyawan mengalir menuju Kantor Freeport Indonesia di Kuala Kencana atau sekitar 20 kilometer dari Kota Timika, Papua. Puluhan truk hilir mudik mengangkut karyawan dari Timika dan sejumlah mes karyawan ke Kuala Kencana.

Mereka kecewa berat karena hingga malam tadi, dalam perundingan yang difasilitasi DPRD Mimika, pihak manajemen belum mau mengabulkan satu pun tuntutan para karyawan. Karena itu, hari ini dijadwalkan utusan karyawan akan melakukan teleconference atau pembicaraan jarak jauh dengan James Robert Moffett (Jim Bob), pemegang saham terbesar PT Freeport Indonesia. Pengunjuk rasa berharap Chairman of the Board Freeport-McMoRan Exploration Copper & Gold Inc. mengabulkan tuntutan mereka. Bila tidak, para pekerja mengancam menggelar mogok kerja sebulan penuh.

Sembari menunggu utusan mereka berunding, demonstran mewarnai aksi protes dengan bernyanyi, membentangkan spanduk dan mendirikan tenda di sekitar Kantor Freeport di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Unjuk rasa yang diikuti sekitar 13 ribu karyawan dari total 18 ribu pekerja PT Freeport itu jelas melumpuhkan kegiatan perusahaan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia itu.(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)