Sukses

Kerajinan Tangan Akar Wangi untuk Pengharum Pakaian

Sejak tahun 1998, Suparman dan istrinya, Tati Surtini eksis mengeluti usaha kerajinan tangan akar wangi yang dikreasikan hingga diekspor ke mancanegara.

Liputan6.com, Jakarta: Akar wangi yang oleh orang tua kita dulu banyak dijadikan sebagai pengharum pakaian saat disimpan dilemari, oleh perajin berikut ini dikreasikan dalam berbagai bentuk yang menarik dan unik. Di rumah sekaligus workshop yang berada di Kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur ini, Suparman dan istrinya, Tati Surtini tetap eksis mengeluti usaha ini hingga diekspor ke mancanegara.

Sejak tahun 1998, mereka sudah mulai menekuni bisnis kerajinan akar wangi yang diolah menjadi beragam bentuk yang unik. Ide awal mengolah Usar, sebutan akar wangi di daerah asalnya Garut, Jawa Barat ini, ialah untuk memudahkan saat menyimpan produk ini di lemari pakaian.

Menurut Suparman, orang tua mereka dulu suka menyimpan akar wangi tersebut di dalam lemari di dalam lipatan kain. Selain itu, akar wangi juga digunakan untuk mengusir kecoa. Terinspirasi dari hal tersebut, Suparman akhirnya mencoba mengkreasikan akar wangi tersebut menjadi bentuk boneka. Menurut pria berkaca mata ini, kalau sudah berbentuk boneka, akar wangi tidak akan lagi mengotori isi lemari.

Dengan bahan baku akar wangi yang didatangkan dari Garut seharga Rp 26 ribu per kilogramnya, Suparman membentuk boneka hanya dengan menggunakan alat sederhana. Di antaranya seperti lem, benang dan gunting. Di samping itu, Suparman hanya memerlukan kreativitasnya saat mengkreasikan akar wangi tersebut menjadi beragam bentuk.

Tak hanya itu, Suparman juga menjabat sebagai ketua rukun tetangga di lingkungan rumahnya ini mengatakan, proses pengerjaan kerajinan tangan akar wangi ini sering kali dibantu puluhan masyarakat sekitar, yang umumnya ibu rumah tangga. Dengan waktu pengerjaan sekitar sejam untuk setiap satu kreasi akar wangi tiap bulannya, Suparman mampu memproduksi sekitar 1000 produk. Selama ini, Suparman pun telah mengkreasikan puluhan desain akar wangi.

Agar lebih menarik, ia juga mengombinasikan kreasi akar wangi dengan bahan lain seperti kerang, gedebung pisang, tali tambang serta enceng gondok untuk lapisan dan batok kelapa sebagai aksesori pada kreasi binatang yang dihasilkannya. Harga untuk setiap kreasi akar wangi ini pun beragam. Mulai dari Rp 2.500 untuk bentuk terkecil seperti kura-kura yang bisa digantung di lemari pakaian, sampai kreasi yang termahal seharga Rp 150 ribu untuk bentuk burung ukuran besar seperti elang atau merak.

Menurut Suparman, modal pertama seluruhnya Rp 25 juta. "Paling sekarang sekitar segitulah omzet penjualannya," ucap dia. Tak sedikit pula peminat kerajinan ini yang berasal dari luar negeri. Di antaranya pembeli dari Kanada serta Malaysia yang sudah rutin membeli karya Suparman ini. Dia menambahkan, kerajinan akar wangi ini akan dikembangkan ke dalam bentuk sajadah yang sudah dipesan oleh pembeli dari Malaysia.

Meskipun masih menghadapi kendala terutama dalam hal pemasaran, tekadnya agar kerajinan akar wangi ini lebih dikenal dan diminati masyarakat luas ini, membuat Suparman beserta istri terus gigih dalam mengikuti berbagai ajang pameran yang didukung salah satu Badan Usaha Milik Negara. Tak hanya itu, mereka juga terus meningkatkan mutu produk melalui kreasi bentuk yang lebih beragam agar minat pembeli semakin meningkat.(REN/Tim Usaha Anda)

AKAR WANGI
Bapak Suparman
Jalan Inres RT003/001 No.32, Kelurahan Tengah, Kramatjati Jakarta Timur 13540 Telepon: (021) 8414336
Telepon Seluler: 081385889906
    Video Terkini