Sukses

Penembakan Trisakti Belum Juga Terungkap

Sudah sembilan tahun, namun pelaku maupun dalang penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti hingga saat ini belum terungkap. Hari ini seluruh civitas akademika Universitas Trisakti dan keluarga korban memperingati Tragedi Trisakti.

Liputan6.com, Jakarta: Sembilan tahun telah berlalu. Selama kurun waktu itu pula, Tragedi Trisakti yang menewaskan empat mahasiswa Universitas Trisakti belum juga bisa terungkap. Sabtu (12/5) ini, ratusan mahasiswa Trisakti memperingati empat rekan mereka yang gugur dalam tragedi itu dengan mengibarkan bendera setengah tiang dan tabur bunga di lokasi penembakan [baca: Tragedi Trisakti dan Tumbal Reformasi].

Mungkin hanya doa, kenangan dan harapan seperti itulah yang bisa diperbuat mahasiswa Trisakti agar kasus penembakan empat rekan mereka bisa terungkap. Pengibaran bendera setengah tiang itu berlangsung di halaman Kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat. Acara itu dipimpin langsung Rektor Universitas Trisakti Thoby Mutis dan diikuti seluruh civitas akademika serta para orang tua korban.

Tabur bunga pun digelar oleh para orang tua korban dan seluruh civitas akademika di lokasi gugurnya pahlawan reformasi, Hafidin Royani, Elang Mulia Kusuma, Hendriawan, dan Hari Hartanto. Mereka ditembak dalam kampus saat usai berunjuk rasa. Sejumlah upaya ditempuh berbagai kalangan untuk mengusut kasus ini, termasuk di DPR. Namun semua upaya itu gagal. DPR menganggap kasus ini bukan termasuk pelanggaran hak asasi manusia berat [baca: Mengupas Kembali Tragedi Mei `98].

Berbagai upaya telah dilakukan, dari era pemerintahan B.J. Habibie hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sayangnya, kasus itu sepertinya jalan di tempat. Pelaku maupun dalang penembakan hingga kini tidak diketahui. Akankah kasus ini terkubur begitu saja dengan luka derita bagi keluarga korban yang ditinggalkan?(ANS/Wahyudi Basso dan Bambang Purwanto)