Liputan6.com, Gorontalo: Kelangkaan permium di wilayah Gorontalo makin meluas, Rabu (16/5). Antrean kendaraan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) pun semakin panjang. Bahkan di luar Kota Gorontalo semua SPBU telah kehabisan premium dan warga terpaksa ke kota.
Sejumlah warga hanya bisa mengeluh, khususnya para sopir angkutan umum. Kendati harus mengantre berjam-jam lamanya, mereka tak punya pilihan lain. Pasalnya, mereka butuh premium untuk mencari nafkah.
Setelah kelangkaan bahan bakar minyak meluas, harga premium eceran semakin mahal. Jika sebelumnya hanya Rp 5.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 7.500 per liter. Menurut Pertamina Gorontalo, kelangkaan premium ini disebabkan kiriman stok BBM dari depo Pertamina Bitung, Sulawesi Utara, belum tiba [baca: Kelangkaan BBM Belum Teratasi].
Kelangkaan BBM jenis premium juga terjadi di wilayah Majene, Sulawesi Barat. Menurut Pertamina setempat, hal tersebut diakibatkan turunnya jumlah pasokan premium. Jika biasanya mendapat jatah 24 ribu liter per hari, kini hanya 8.000 liter atau sepertiga dari pasokan sebelumnya [baca: Ratusan Sopir Terpaksa Bermalam di SPBU].
Tak heran, jika hanya dalam waktu tiga jam stok premium tersebut telah habis terjual. Akibatnya, antrean panjang terus terjadi di sejumlah SPBU di Sulbar. Kelangkaan ini telah berlangsung sejak sepekan terakhir. Guna mengantisipasi kericuhan, sejumlah polisi menjaga SPBU. Sementara di Bali dan Nusatenggara Barat persediaan BBM mulai kembali normal.(BOG/Syamsu Panna dan Edy Junaedi)
Sejumlah warga hanya bisa mengeluh, khususnya para sopir angkutan umum. Kendati harus mengantre berjam-jam lamanya, mereka tak punya pilihan lain. Pasalnya, mereka butuh premium untuk mencari nafkah.
Setelah kelangkaan bahan bakar minyak meluas, harga premium eceran semakin mahal. Jika sebelumnya hanya Rp 5.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 7.500 per liter. Menurut Pertamina Gorontalo, kelangkaan premium ini disebabkan kiriman stok BBM dari depo Pertamina Bitung, Sulawesi Utara, belum tiba [baca: Kelangkaan BBM Belum Teratasi].
Kelangkaan BBM jenis premium juga terjadi di wilayah Majene, Sulawesi Barat. Menurut Pertamina setempat, hal tersebut diakibatkan turunnya jumlah pasokan premium. Jika biasanya mendapat jatah 24 ribu liter per hari, kini hanya 8.000 liter atau sepertiga dari pasokan sebelumnya [baca: Ratusan Sopir Terpaksa Bermalam di SPBU].
Tak heran, jika hanya dalam waktu tiga jam stok premium tersebut telah habis terjual. Akibatnya, antrean panjang terus terjadi di sejumlah SPBU di Sulbar. Kelangkaan ini telah berlangsung sejak sepekan terakhir. Guna mengantisipasi kericuhan, sejumlah polisi menjaga SPBU. Sementara di Bali dan Nusatenggara Barat persediaan BBM mulai kembali normal.(BOG/Syamsu Panna dan Edy Junaedi)