Kondisi ini yang memicu sering terjadinya tanggul jebol atau lumpur Lapindo meluber. Bahkan, satu truk pengangkut pasir dan batu pun nyaris terguling saat menurunkan material.
Saat hampir bersamaan, semburan air lumpur dan gas yang terjadi di rumah milik warga Mindi, Kecamatan Porong masih berlangsung. Pemilik rumah meminta Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo bertanggung jawab. Mereka mengaku takut karena BPLS hanya memasang garis larangan melintas.
Rencananya, petugas BPLS membangun pipa pembuangan gas untuk mengantisipasi terbakarnya gas akibat percikan api. Cara serupa pernah dilakukan BPLS di rumah warga Mindi yang beberapa waktu silam juga mengeluarkan semburan baru [baca: Air Lumpur Berbau Gas Muncul di Mindi].(YNI/Eko Yudho)
Advertisement